Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendapat sejumlah masukan dari salah satu ulama karismatik Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman KH Syukron Ma'mun.

"Saya bahagia bisa bersilaturahim ke Pesantren Daarul Rahman. Saya banyak mendapat masukan dan nasihat dari Kiai Syukron Ma'mun," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Salah satu masukan yang disampaikan oleh KH Syukron Ma'mun ialah agar Menteri Agama mengajak kiai-kiai kampung untuk urun rembuk dalam menentukan kebijakan.

Baca juga: Menteri Agama usul ada vaksin COVID-19 untuk jamaah haji

Kiai Syukron meyakini jika pemerintah melalui Kementerian Agama melibatkan atau mendengar masukan dari para kiai-kiai kampung maka akan ada masukan-masukan yang baik untuk membangun bangsa dan negara.

Gus Menteri mengatakan kehadiran pemerintah penting untuk penguatan pondok pondok pesantren di Indonesia. Harapannya, pondok pesantren di Tanah Air semakin berdaya saing dan mandiri.

Kedatangannya ke pondok pesantren tersebut sekaligus memantau dan melihat langsung kondisi instansi pendidikan agama itu di masa pandemi COVID-19.

Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman KH Syukron Ma'mun berharap Menteri Agama dapat melibatkan atau meminta masukan dari para kiai-kiai kampung.

"Insya Allah ajaklah kiai kampung dan kiai nonstruktural bicara nanti akan ada timbal balik yang baik," ujarnya.

Baca juga: Menag: Seragam sekolah hormati perbedaan

Kendati berbeda generasi, Kiai Syukron tampak bahagia atas kedatangan Gus Menteri. Bahkan, Kiai Syukron yang kini berusia 80 tahun secara pribadi mengaku memiliki ikatan yang dekat dengan keluarga Gus Menteri.

Sebab, sejak muda Kiai Syukron sudah bersahabat akrab dengan kakek Gus Menteri yakni KH Bisri Mustofa. Bahkan, KH Bisri beberapa kali berkunjung ke pondok pesantrennya untuk memberikan ceramah pada 1970 hingga 1980-an.

"Kunjungan Pak Menteri ini mengharukan saya. Dari hati saya mengharapkan agar Pak Menteri mengajak kiai-kiai kampung untuk urun rembuk dalam menentukan kebijakan," ujar dia.

Baca juga: Menag yakini kapasitas Kapolri baru jamin toleransi beragama
Baca juga: Menag apresiasi hadirnya Bank Syariah Indonesia

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021