Medan (ANTARA) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran sejauh 2.500 meter pada Sabtu.
 
Kepala Pos Pengamatan Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan abu Gunung Sinabung tersebut jelas kelihatan. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.
 
"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 16-25 derajat celcius," katanya.
 
Saat ini Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga).
 
Ia meminta dengan warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung. Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
 
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
 
Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
 
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," katanya.

Baca juga: Guguran abu Gunung Sinabung teramati sejauh 1.500 meter

Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Gunung Sinabung di Karo erupsi, tinggi kolom abu tidak teramati

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021