Pekanbaru (ANTARA) - Tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau bersama perusahaan gas EMP Bentu Ltd. menangani insiden gas bumi yang menyembur di Pondok Pesantren Al-Ihsan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis.

"Kawan-kawan ESDM dan EMP Bentu sudah ke lokasi untuk memastikan gas tidak berbahaya dan akan tangani langsung," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Chairul Riski di Pekanbaru, Kamis.

Berdasarkan laporan tim ke Ponpes Al-Ihsan, diketahui bahwa titik semburan gas berjarak 180 meter dari pipa gas EMP Bentu, dan berjarak 1 Kilometer dari Sumur gas EMP Bentu.

Langkah antisipasi yang telah dilakukan tim tersebut antara lain telah mengukur kandungan LEL (Lower Explosive Limit) dan kandungan H2S di lokasi semburan gas. Hasilnya, ditemukan pada jarak lima meter kandungan LEL 13 persen dan H2S 1ppm.

Baca juga: Santri diungsikan akibat semburan gas di Ponpes Al-Ihsan Pekanbaru

Baca juga: PGN bangun 4.000 jaringan gas rumah tangga di Siak


"Artinya gas tersebut cukup berbahaya, potensi terbakar dan beracun," kata Riski mengutip hasil laporan tim.

Ia mengatakan tim menginstruksikan kepada Pengelola Ponpes Al-Ihsan agar melokalisasi area semburan dan melarang siapapun mendekat. Selanjutnya, EMP Bentu akan memonitor LEL dan H2S tersebut secara periodik per enam jam.

"EMP Bentu akan memasang garis kuning (yellow line) untuk batas aman," kata Riski.

Pengurus pondok berencana mengungsikan sementara santrinya sampai kondisi aman yakni kandungan LEL 0 persen dan H2S 0 ppm.

Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, telah diungsikan akibat semburan gas bumi yang tiba-tiba terjadi saat proses penggalian mencari sumber air di tempat tersebut.

"Ada 34 santri yang diungsikan ke Pondok Pesantren Al-Ihsan pusat," kata petugas jaga Ponpes Al-Ihsan, Sugiarto kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.

Sugiarto mengatakan gas bumi tiba-tiba menyembur saat sejumlah pekerja menggali tanah untuk membuat sumur bor pada Kamis siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Semburan gas menimbulkan suara yang cukup kencang dan ketinggian semburan diperkirakan mencapai 15 meter.

"Sekarang kita lagi membuat sumur bor. Di kedalaman 119 meter menyembur (gas)," katanya.

Ia mengatakan lokasi semburan dekat dengan bangunan asrama santri hafiz Al-quran. Gas yang keluar juga menimbulkan bau kurang sedap. Karena khawatir akan keselamatan penghuni Ponpes Al-Ihsan, lanjutnya, maka pengurus menghentikan semua aktivitas dan mengungsikan puluhan santri.

Meski begitu, Sugiarto mengatakan dalam insiden itu sejauh ini tidak ada korban akibat semburan gas bumi tersebut. "Tidak ada yang terluka. Sekarang santri pun diungsikan karena kemungkinan gas ada mengandung racun," katanya.*

Baca juga: Lalu lintas normal pascakebakaran pipa Chevron

Baca juga: SKK Migas tunggu laporan investigasi Chevron soal kebakaran pipa gas

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021