Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj mengajak umat dan masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19 sembari terus menerapkan protokol kesehatan.

"Vaksin itu salah satu hal yang mampu menjaga dan menumbuhkan kekebalan tubuh kita untuk menolak bahayanya virus corona ini," kata Said Aqil dalam rangka peringatan Hari Lahir ke-95 Nahdlatul Ulama yang dipantau dari Jakarta, Minggu.

Baca juga: Haedar Nashir selamati Harlah ke-95 NU, ajak terus bergandengan

Baca juga: Khofifah ajak NU wujudkan komitmen kebangsaan melalui santri


Jika nanti vaksinasi oleh pemerintah diselenggarakan bagi masyarakat, katanya, Nahdliyin (warga NU) agar dapat turut serta, sehingga dapat kebal dari SARS-COV-2.

Said mengatakan ajakan bagi Nahdliyin itu dalam rangka kepedulian menjaga keselamatan dari setiap unsur masyarakat. Ajakan itu murni disampaikan secara tulus dan ikhlas bukan karena pesanan pihak tertentu.

"Jangan disangka saya dibayar ngomong seperti ini. Tidak, 'wallahi' tidak, tapi betul-betul demi keselamatan kita semua. Virus corona itu ada dan bahaya. Maka, ayo kalau ada vaksin nanti pertengahan Maret kita sukseskan vaksinasi ini. Saya ngomong begini bukan dibayar, bukan kita pro pemerintah, tapi betul-betul ingin menyelamatkan kita semua. Wahai kiai-kiai, ustadz-ustadz, para pengurus NU, COVID-19 itu ada dan membahayakan," katanya.

Dalam rangkaian Harlah ke-95 NU itu, Said Aqil juga berpesan mengenai persatuan Nahdliyin di semua tingkatan di seluruh Indonesia agar mampu meningkatkan ketaatan dan soliditas organisasi.

Baca juga: Presiden bangga pada Nahdliyin muda dan santri berdayakan ekonomi umat

Baca juga: Muslimat NU Pelalawan ganti harlah dengan bagikan 3.000 hand sanitizer


"Ranting harus taat pada MWC, MWC harus taat pada cabang, cabang harus taat pada wilayah dan wilayah harus taat pada PBNU. Itu kalau kita ingin menjadi organisasi yang sukses, harus disiplin dari tingkat PBNU sampai tingkat ranting, betul-betul punya komitmen, semangat ingin membangun soliditas agar betul-betul berwibawa," ucapnya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021