Kita masih berupaya untuk mengendalikan kebakaran ini,
Melbourne (ANTARA) - Panas ekstrem menerjang Australia bagian tenggara pada Senin, memicu kebakaran semak di kawasan dekat kota Adelaide pada musim panas ini.

Sebanyak enam pesawat pemadam kebakaran serta para kru pemadam di darat berupaya memadamkan api di Adelaide Hills.

Sejauh ini, tercatat dua rumah rusak atau hancur, kata pejabat negara bagian, dan investigasi tengah dijalankan untuk mengetahui penyebab pastinya.

"Kita masih berupaya untuk mengendalikan kebakaran ini," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison kepada media.

Risiko bahaya kebakaran telah diturunkan pada Senin, namun penduduk diminta untuk tetap waspada dan bersiaga.

"Hal baiknya adalah tidak ada angin yang sebelumnya muncul di prakiraan," kata wakil pimpinan dinas pemadam kebakaran South Australia, Yvette Dowling.

Dowling menambahkan bahwa suhu dingin disertai angin diharapkan akan menjinakkan api pada Senin sore.

Suhu udara melonjak hingga lebih dari 40 derajat Celsius di wilayah tenggara, namun kemudian turun drastis seiring dengan perubahan suhu menjadi dingin yang muncul lebih awal di Negara Bagian Victoria, yakni penurunan sekitar 10 derajat dalam 10 menit, menurut Biro Meteorologi.

Suhu panas yang memicu api diperkirakan akan berlanjut menerjang kota terbesar di negara itu, Sydney, pada lain hari  --sebelum suhu udara turun ke angka sekitar 20-an derajat Celsius.

Bagaimanapun, ancaman kebakaran di Australia secara keseluruhan pada tahun ini cukup kontras dibandingkan musim panas tahun lalu , yang disebut sebagai "Musim Panas Kelam" ("Black Summer"), ketika kebakaran hutan hebat menewaskan 33 orang dan miliaran hewan serta melalap lebih dari 24 juta hektar lahan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Gelombang panas kembali terjang Australia hari pertama musim panas

Baca juga: WWF sebut tiga miliar satwa terluka akibat kebakaran hutan Australia


 

Kebakaran Semak Australia Meluas

Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021