Pekanbaru (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru sudah mulai melayani donor plasma konvalesen dari penyintas Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) guna keperluan penyembuhan pasien corona.

"Sesuai pencanangan secara Nasional PMI Pekanbaru sudah ikut melakukannya pada tanggal 18 Januari lalu," kata Ketua PMI Kota Pekanbaru Drs H M Noer kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.

M Noer mengatakan, saat ini layanan donor plasma konvalesen terbuka 24 jam bagi penyintas yang mau menjadi relawan.

"Kita mengimbau siapa saja penyintas yang mau mendonor silahkan datang ke PMI Pekanbaru," katanya.

Baca juga: Pelindo III ajak penyintas COVID-19 donorkan plasma konvalesen
Baca juga: 57 anggota Polresta Sidoarjo ikuti donor darah plasma


Ia menyebutkan, sebenarnya tiga bulan lalu PMI sudah melakukan pengambilan plasma konvalesen, untuk digunakan bagi operasi salah satu pasien yang terbukti positif COVID-19, pada sebuah rumah sakit swasta dan berhasil.

"Sejak pencanangan kemarin juga sudah ada lagi satu pendonor seorang dokter, dan kini stoknya disimpan di PMI Pekanbaru," katanya.

Disampaikannya, plasma darah yang diambil dari pasien yang pernah terinfeksi COVID-19 itu dibutuhkan untuk membantu pengobatan pasien yang belum sembuh dari virus corona.

Dikatakan Noer, pada saat terinfeksi virus corona, sistem imun tubuh penderita COVID-19 akan mulai memproduksi antibodi, khususnya sel pelindung yang dapat mengenali dan melawan virus corona. Di mana ketika pasien dinyatakan sembuh, antibodi ini akan tersimpan dengan sendirinya di dalam darah.

"Metode terapi plasma darah ini bekerja dengan membantu menetralisir virus yang ada di dalam tubuh pasien terinfeksi untuk bisa survive (bertahan)," ungkap M Noer.

Baca juga: Wagub Jateng dorong pesantren jadi lumbung donor plasma konvalesen
Baca juga: Wali Kota Jakbar siap donorkan plasma konvalesen


Namun, lanjut Noer, tidak semua penyintas COVID-19 bisa mendonorkan plasma darah konvalesen sebab ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi pendonor terlebih dahulu.

"Seperti usia harus 18 sampai 60 tahun, berat badan kurang lebih 50 kg, tidak ada riwayat penyakit yang dapat membatalkan donor, dan sudah dinyatakan sembuh sesuai hasil tes PCR negatif dua kali berturut-turut," katanya.

"Kemudian untuk pendonor juga baru memprioritaskan laki-laki," tukasnya.

Baca juga: ASN penyintas COVID-19 diminta donorkan plasma konvalesen
Baca juga: PMI Palembang mulai donorkan plasma darah dari penyintas COVID-19

 

Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021