Kita koordinasi juga dengan Kemensos untuk memberikan bantuan yang bisa diberikan
Banda Aceh (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Aceh Irmawan meminta Bupati Aceh Besar Mawardi Ali segera merelokasi penduduk di sekitar lokasi terjadinya fenomena pergeseran tanah guna menghindari resiko yang tidak diinginkan.

"Kita tidak tahu fenomena apa ini, saya pikir sementara harus ada tanggap darurat dari pemerintah daerah untuk merelokasi warga pemukiman," kata Irmawan usai meninjau lokasi pergeseran tanah bersama Bupati setempat, di Aceh Besar, Sabtu.

Baca juga: Bupati tinjau lokasi Tanah Bergerak di Lamkleng

Sebelumnya, terjadi pergeseran struktur tanah di kawasan Desa Lamkleng Kecamatan Cot Glie Kabupaten Aceh Besar. Pergerakan tanah di sana sudah membentuk rekahan besar dengan diameter 80 centimeter hingga satu meter lebih.

Akibat pergeseran tanah tersebut dua keluarga atau lima jiwa yang tinggal di lokasi rawan sudah mengungsi, dan juga ada 14 keluarga lainnya ikut terdampak.

Baca juga: Warga Aceh mulai mengungsi akibat terjadinya pergeseran tanah
Tenda pengungsian warga terdampak pergeseran tanah di Desa Lamkleng Kecamatan Cot Glie Besar, Sabtu (16/1/2021) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Irmawan mengatakan, upaya relokasi itu perlu dilakukan secepat mungkin supaya masyarakat merasa lebih nyaman dan aman serta terhindar dari resiko yang tidak diinginkan.

Baca juga: Tak ada pemaksaan untuk vaksinasi di Aceh Besar

Paling tidak, kata Irmawan, dengan dilakukan relokasi pemerintah bisa mengurangi resiko kecelakaan akibat dari fenomena tersebut.

"Masyarakat dulu yang perlu diselamatkan, karena yang namanya bencana alam itu tidak bisa kita intervensi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Irmawan, dirinya selaku anggota DPR RI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk meminta bantuan yang dapat diberikan kepada masyarakat.

"Kita koordinasi juga dengan Kemensos untuk memberikan bantuan yang bisa diberikan," kata politikus PKB itu.

Sementara itu, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan lokasi untuk proses evakuasi, dan ia juga telah memerintahkan dinas terkait memberikan bantuan masa panik.

"Saya sudah perintahkan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan masa panik. Karena yang paling penting kita harus selalu siap siaga menghadapi fenomena ini.

Sejauh ini, Pemerintah Aceh Besar sudah mendirikan posko siaga di sekitar lokasi pergeseran tanah itu, serta mendirikan tenda pengungsian.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei awal tim program studi teknik Geologi Universitas Syiah Kuala (USK) pergeseran tanah di Aceh Besar itu diduga kuat akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa pekan terakhir.

Pergeseran tanah tersebut berupa longsoran secara rotasional. Hal itu karena tidak adanya kejadian gempa yang mendahuluinya atau tidak dijumpainya aktifitas perubahan bentang alam yang sangat signifikan di lokasi kejadian.
 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021