Jenewa (ANTARA) - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) khawatir bahwa langkah Amerika Serikat yang menyatakan petempur al-Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris akan menyebabkan "efek mengerikan" terhadap pengiriman bantuan penting bagi warga sipil yang sakit dan kelaparan.

Direktur operasional, Dominik Stillhart, pada Kamis (14/1) mengatakan ICRC mendesak negara-negara yang menerapkan langkah demikian agar mempertimbangkan "aksi kemanusiaan" guna menghindarkan setiap dampak negatif terhadap penduduk dan bantuan yang tidak memihak.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan label teroris itu, yang akan mencakup sanksi terhadap kelompok tersebut dan tiga dari pemimpin mereka, pada Minggu (10/1), beberapa jam setelah Reuters melaporkannya.

Langkah tersebut akan mulai berlaku pada 19 Januari, hari terakhir pemerintahan Trump berkuasa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kelompok Houthi targetkan dua bandara dan satu pangkalan di Arab Saudi

Baca juga: DK PBB minta al-Houthi Yaman berkomitmen terhadap gencatan senjata

Baca juga: Koalisi Arab Saudi cegat 3 rudal balistik yang diluncurkan Houthi


 

Pertama kali, turnamen panco digelar di Yaman

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021