Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021 lebih dari Rp26 triliun untuk pembangunan infrastruktur, khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar Indonesia.

"Rp26 triliun lebih dan untuk pertama kalinya untuk pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, dilakukan intervensi dari pemerintah, yang sedianya domain operator seluler, yang sedianya juga dialokasikan melalui pembiayaan universal service obligation (USO)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, pada salah satu diskusi virtual dari rangkaian acara yang diadakan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Kamis.

Kementerian menyiapkan skema pendanaan bauran, atau blended financing, untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, khususnya di daerah 3T, yaitu melalui rupiah murni APBN, Penerimaan Nasional Bukan Pajak (PNBP) sektor Kominfo dan dana USO yang berasal dari pendapatan operator seluler.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke kisaran lima persen.

"Teknologi komunikasi dan informasi menjadi salah satu sektor yang dianggap, diharapkan bisa mendorong akselerasi pertumbuhan tersebut," kata Johnny.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, Kominfo melihat selama 2020 ini pertumbuhan sektor teknologi komunikasi dan informasi positif di tengah ekonomi yang lesu akibat pandemi virus corona.

"Pengembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi perlu segera, mengingat kontribusi masif bagi perekonomian nasional," kata Johnny.

Sektor teknologi informasi dan komunikasi Indonesia tumbuh 10,88 persen pada kuartal kedua 2020 dan kembali tumbuh dua digit 10,61 persen pada kuartal ketiga.

Kontribusi sektor teknologi informasi dan komunikasi terhadap Produk Domestik Bruto pada kuartal pertama 2020 sebanyak 4,25 persen.

"Relatif moderat, tapi, jika disandingkan dengan sektor yang sangat progresif teknologi informasi dan komunikasi bisa menjadi enabler, efek ungkit di sektor lainnya," kata Johnny.

Kominfo menilai pandemi virus corona menuntut transformasi digital terjadi secara cepat, apalagi aktivitas masyarakat dalam menggunakan teknologi digital meningkat selama krisis kesehatan ini.

Menurut Johnny, transformasi digital ini bukan hanya soal konektivitas, namun, juga menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan.


Baca juga: Ibu kota negara jadi kandidat penerapan 5G di Indonesia

Baca juga: Menkominfo: Spektrum hingga kebijakan dorong akselerasi 5G

Baca juga: Spektrum jadi kunci utama siapkan 5G di Indonesia

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020