Medan (ANTARA) - Stasiun Geofisika BMKG Deli Serdang, Sumatera Utara, menyebutkan akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Penumbra pada 30 November 2020.

Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu di Medan, Sabtu, mengatakan Gerhana Bulan Penumbra itu terjadi ketika ada bagian piringan bulan purnama yang tidak tersinari penuh oleh matahari.

Hal itu terjadi sebagai akibat dari posisi Bulan-Matahari-Bumi yang tidak persis sejajar. Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

Gerhana Bulan Penumbra itu dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Ada gerhana bulan penumbra, Lapan sebut tak khawatirkan pelayaran

Baca juga: Warga Palembang tetap Shalat Kusuf meski gerhana tidak terlihat


Untuk wilayah Sumatera Utara, Gerhana Bulan Penumbra akan dimulai pada pukul 14.32 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 16.42 WIB, dan akan berakhir pada pukul 18.53 WIB.

Sehingga, durasi gerhana dari fase gerhana mulai hingga gerhana berakhir adalah 4 jam 20 menit 59 detik.

Namun, lanjut dia, Sumatera Utara tidak akan dapat mengamati puncak Gerhana Penumbra karena bulan masih di bawah horison saat peristiwa itu terjadi.

Sehingga, pengamat hanya dapat mengamati proses gerhana bulan dari sejak bulan terbit hingga gerhana berakhir.

Pengamatan Gerhana Bulan Penumbra ini dapat dilakukan menggunakan teropong atau dengan mata telanjang.

"Adapun daerah yang dapat mengamati puncak gerhana ini hanya daerah Papua, sebagian besar Amerika Utara, dan Samudera Pasifik," katanya.*

Baca juga: BMKG Padang Panjang amati gerhana matahari sebagian di Sumbar

Baca juga: Sejumlah masjid di Kalsel gelar Shalat Gerhana Matahari berjamaah

Pewarta: Juraidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020