Di tengah pandemi COVID-19 global, dengan kreatifitas, inovasi dan keberanian akan ditemukan kemudahan dan jalan keluar untuk menemukan peluang
Jakarta (ANTARA) - Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar mengatakan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman masih ada seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Annual Meeting Global Tourism Forum (GTF) 2021.

"Sebagai negara yang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, Indonesia telah dipilih sebagai tuan rumah untuk Annual Meeting Indonesia Global Tourism Forum 2021," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

GTF merupakan brand dari World Tourism Forum Institute (WTFI) dan suatu kolaborasi platform yang difokuskan pada tantangan-tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata dan perjalanan.

"GTF memainkan peranan penting dalam menarik investasi langsung ke dalam negeri karena itu GTF menjadi sangat penting terutama dalam masa sulit seperti saat ini," ujar Sapta Nirwandar pada Hybrid - in tours conference : Jakarta- Istanbul - Washington yang digelar secara virtual.

Baca juga: Kemenparekraf: Kreativitas dorong geliat seni hiburan dan pariwisata

Pariwisata merupakan industri yang terkena dampak ekonomi terparah akibat adanya COVID-19, lanjutnya, dimana menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 pada bulan November total penurunan jumlah wisatawan mancanegara hingga Desember 2020 diperkirakan mencapai negatif 88,95 persen.

Penurunan drastis dampak dari pandemi global ini menjadikan Indonesia hanya menerima angka wisatawan 153.498 kunjungan wisman hingga September 2020. Padahal, pada September 2019, Indonesia mampu meraih wisatawan Internasional 1.388.719 kunjungan.

"Kondisi pelemahan drastis inilah yang memotivasi Indonesia Tourism Forum untuk menemukan bagaimana sesungguhnya model bisnis pariwisata yang tepat diimplementasikan dalam kondisi pandemi global," ujar Sapta Nirwandar.

Baca juga: Menkes dorong industri pariwisata patuhi protokol kesehatan

Menurut dia, In Tour Conference sebagai upaya awal untuk menemukan sinergi kebangkitan pariwisata, tidak hanya untuk pariwisata Indonesia, tetapi juga pariwisata dunia. Diharapkan pada 2021, Industri MICE dapat setidaknya kembali melahirkan event-event berkelas dunia.

"Dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Di tengah pandemi COVID-19 global, dengan kreatifitas, inovasi dan keberanian akan ditemukan kemudahan dan jalan keluar untuk menemukan peluang," kata mantan Sekjen Kemenparekraf itu.

GTF 2021 yang akan digelar di Bali merupakan ajang pertemuan antara Agen dan operator perjalanan, Pengusaha dan pengelola hotel, pebisnis lokal dan asing, grup investor dan bankir, perusahaan konsultan investasi, serta politisi, pejabat pemerintah dengan tokoh-tokoh eksekutif.

Baca juga: Wishnutama: Pelaku pariwisata berharap banyak dari libur akhir tahun

Baca juga: Luhut pastikan pemerintah tetap promosikan pariwisata komodo

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020