Jakarta (ANTARA) - Polisi menyebutkan Kelompok Pandawa,spesialis rampok rumah menggunakan berbagai penyamaran untuk melancarkan aksinya.

Bahkan 24 rumah dirampok selama tahun 2020 oleh Kelompok Pandawa yang terdiri dari JF alias Pandawa, FH, S, RH dan MAG.

“Mereka menyamar tergantung situasi. Kalau sasaran dilihat lebih menguntungkan menjadi petugas kelurahan, maka jadi petugas kelurahan. Bisa ngaku juga jadi petugas PLN, jadi akan nilai situasi untuk lakukan aksi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru di Jakarta, Kamis.

Audie mengatakan rumah yang menjadi sasaran kelompok Pandawa tidak mesti rumah mewah. Yang terpenting, rumah tersebut dalam kondisi sepi penghuni.

Baca juga: Polda Metro bekuk perampok spesialis terhadap ojek pangkalan

Para pelaku sebelum menentukan rumah sasaran, akan menggambar situasi target mereka. Jika rumah sepi penghuni, maka dianggap aman.

“Kami imbau masyarakat untuk hati-hati terhadap orang asing yang mengaku petugas, karena petugas resmi dibekali identitas dan surat-surat jelas,” ujar Audie.

Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan kelima pelaku tersebut cukup cerdik menggiring tuan rumah untuk fokus pada alasan kedatangannya.

Saat lakukan kegiatan itu, mereka fokus pada teknis menjelaskan, dan sedikit pemaksaan kepada pemilik rumah, agar bisa mendapatkan gambaran seisi rumah.

Baca juga: Polisi tembak mati begal motor bersenjata api

“Kalau penghuninya sedikit, mereka maju, beberapa lain membingungkan pemilik rumah dan yang lainnya memasuki rumah dari sisi lain,” ujar Arsya.

Sebelumnya, lima anggota Kelompok Pandawa ditangkap pada Rabu (25/11) malam. Dua dari pelaku ditembak kakinya lantaran berusaha melawan petugas.

Pada aksi terakhirnya, mereka mengaku sebagai petugas pertanahan untuk menggasak harta benda warga Cengkareng dan menggasak emas batangan sebanyak 10 gram dan uang sebesar Rp7 juta.

Kejadian tersebut viral di media sosial lantaran kamera pengintai CCTV menangkap wajah para Kelompok Pandawa tersebut.

Baca juga: Polisi tembak mati perampok spesialis nasabah bank
Baca juga: Perampok pemulung di Bekasi mengaku sudah lima kali beraksi
Baca juga: Polisi masih buru perampok toko emas di Meulaboh Aceh

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020