London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (25/11/2020), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,64 persen atau 41,08 poin menjadi 6.391,09 poin. Indeks FTSE 100 melonjak 1,55 persen atau 98,33 poin menjadi 6.432,17 poin pada Selasa (24/11/2020), setelah tergerus 0,28 persen atau 17,61 poin menjadi 6.333,84 poin pada Senin (23/11/2020), dan naik 0,27 persen atau 17,10 poin menjadi 6.351,45 poin pada Jumat (20/11/2020).

Aveva Group, sebuah perusahaan teknologi informasi multinasional Inggris, menjadi pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjerembab 19,95 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan danbank investasi multinasional Inggris Barclays yang anjlok 4,53 persen, serta perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya Rolls-Royce Holdings jatuh 4,19 persen.

Sementara itu, Unilever, sebuah perusahaan barang konsumen transnasional Inggris-Belanda, melonjak 5,07 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Meksiko Fresnillo yang terangkat 3,77 persen, serta perusahaan induk perjudian dan taruhan terkemuka Inggris Flutter Entertainment menguat 2,78 persen.

Baca juga: Saham Inggris "rebound," Indeks FTSE 100 melonjak 1,55 persen
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,28 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir lebih tinggi, indeks FTSE 100 naik 0,27 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020