Singapura (ANTARA) - Singapura melalui Singapore Tourism Board (STB) dan ITB Asia menyelenggarakan pameran dagang travel pertama sejak pandemi COVID-19, dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

TravelRevive merupakan pameran pertama di Asia-Pasifik yang diselenggarakan sejak pandemi COVID-19. Untuk memastikan agar seluruh peserta tetap aman dari bahaya penularan virus corona, pihak penyelenggara menyiapkan sejumlah tata cara keamanan dan tentunya tetap membuat nyaman.

Sebelum masuk ke area gedung, peserta harus memindai barcode yang diberikan pada token TraceTogether yang diberikan di bandara, mengingat para peserta lebih banyak berasal dari luar Singapura.

Baca juga: Dewan Pariwisata Singapura ajak promosikan Asia Tenggara via Instagram

Baca juga: TCA buka peluang investasi yang tertunda akibat COVID-19


Pameran dagang travel TravelRevive yang berlangsung pada 25-26 November 2020 di Sands Expo and Convention, Singapura, Rabu (25/11/2020) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
  Setelah itu, peserta juga wajib melakukan tes swab anti-gen yang sudah disiapkan oleh penyelenggara. Hasilnya bisa didapatkan dalam waktu 20 menit, dalam kurun waktu tersebut, peserta diminta untuk menunggu di ruang yang telah disediakan.

Peserta yang memiliki hasil tes negatif, dapat langsung menuju ballroom atau ruang pameran. Namun jika hasilnya positif maka akan diminta untuk melanjutkan tes Swab PCR di tempat yang telah disedikan.

Saat berada di ruang pameran, peserta dilarang untuk berkerumun. Di setiap tempat terdapat petugas yang selalu berjaga untuk mengingatkan jika peserta melanggar jarak batas aman.

Tempat duduk untuk peserta juga sudah diatur berdasarkan grup dan tidak boleh bertukar posisi dengan peserta dari grup lain. Sebab hal tersebut bertujuan untuk memudahkan proses pelacakan jika nantinya terdapat peserta yang terjangkit virus corona.

Setiap jarak beberapa meter, terdapat kamera pengawas untuk mengamati peserta yang melanggar aturan seperti membuka masker atau tidak menjaga jarak. Penerapan protokol kesehatan ini bisa dibilang sangat ketat dan peserta tidak dibiarkan untuk melanggar sedikit pun.

 
Pameran dagang travel TravelRevive yang berlangsung pada 25-26 November 2020 di Sands Expo and Convention, Singapura, Rabu (25/11/2020) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
  Dalam ruang pameran, terdapat booth berukuran 18 meter yang dilengkapi dengan kaca plexi sebagai pelindung antara penjual dan peserta. Jika ingin melakukan pertemuan dengan penjual, peserta bisa melakukan booking di booth dan berbincang dengan penjual di bilik atau pods pada area yang berbeda.

Di sini juga tidak terdapat penumpukan peserta atau pengunjung, sebab semuanya sudah diatur berdasarkan jam. Selain itu, peserta juga hanya bisa melihat pameran dengan sekali jalan dan tidak bisa kembali lagi atau berbalik arah, tujuannya agar tidak saling berpapasan dengan peserta lain.

"Kami sangat senang dengan hadinmya TravelRevive, ini merupakan kerja keras kami selama berbulan-bulan dengan sektor publik dan swasta. Kami berharap ini akan menjadi fondasi yang berkelanjutan untuk masa depan

acara bisnis sehingga memberikan pengalaman yang lebih aman bagi pengunjung," kata Kwee Wei Lin, Presiden Asosiasi Hotel Singapura dalam keterangan resminya, Rabu.

Pameran dagang travel TravelRevive yang berlangsung pada 25-26 November 2020 di Sands Expo and Convention, Singapura, Rabu (25/11/2020) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
  Sementara itu, sebelum memasuki wilayah Singapura, peserta terlebih dahulu mengisi Safe Travel Concierge, yang membantu wisatawan atau peserta untuk membuat daftar perjalanan dan memenuhi pra-syarat masuk Singapura.

Setibanya di bandara Changi, wisatawan atau peserta harus melakukan tes Swab PCR. Selesai melakukan tes, peserta harus segera ke hotel dan menunggu hingga hasil tes keluar.

Hasil negatif, maka peserta dapat melanjutkan kunjungannya di Singapura, namun jika positif maka akan langsung dijemput untuk ke rumah sakit rujukan. Akan tetapi, wisatawan tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan yang tidak sesuai dengan daftar yang telah diisi sebelumnya.

Saat terbukti melangggar maka akan ada sanksi yang dikenakan, yang terberat adalah paspor peserta akan masuk daftar hitam.


Baca juga: Ketua Asperapi: Indonesia bisa contoh pameran travel Singapura

Baca juga: Singapura buka pameran travel pertama sejak pandemi


 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020