Ketersediaan vaksin adalah jalan ke depan untuk sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi ASEAN,
Jakarta (ANTARA) - Ketersediaan vaksin untuk COVID-19 merupakan jalan untuk dimulainya pemulihan bagi sektor pariwisata dan perekonomian di kawasan ASEAN, kata Kepala Ekonom Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) Khor Hoe Ee.

Hal itu dia sampaikan dalam diskusi panel Forum Media ASEAN yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa.

"Ketersediaan vaksin adalah jalan ke depan untuk sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi ASEAN," ujar Khor Hoe Ee.

Hal itu, menurut dia, karena ekonomi dari sebagian besar negara anggota ASEAN, seperti Indonesia dan Thailand, bergantung pada sektor pariwisata yang pada dasarnya sangat mengandalkan atau melibatkan pergerakan orang.

Baca juga: ASEAN tujuan wisata favorit turis muslim dunia saat Ramadhan
Baca juga: Forum Keamanan Asia dorong penggunaan sosial media untuk lawan ekstremisme



Untuk itu, ketersediaan vaksin untuk COVID-19 yang dapat mengakhiri pandemi adalah jawaban utama untuk dimulainya kembali pergerakan orang-orang secara bebas yang dapat mendorong pemulihan sektor pariwisata dan laju ekonomi.

"Sayangnya banyak negara ASEAN yang sangat bergantung pada sektor pariwisata, misalnya Thailand. Namun, itu pun Thailand berani menutup sejumlah tujuan wisatanya untuk menahan penyebaran virus," kata Hoe.

"Untuk itu, kita menantikan ketersediaan vaksin. Kalau vaksin untuk COVID-19 sudah ada, semua negara akan membuka kembali pariwisatanya di masa mendatang dengan lebih percaya diri, salah satunya mungkin tanpa harus melakukan karantina," lanjutnya.

Sehubungan dengan upaya sejumlah negara untuk mendorong pergerakan orang di tengah pandemi untuk membantu lajunya bisnis melalui kebijakan perjalanan khusus -- pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement/TCA), Hoe berpendapat bahwa pembentukan TCA yang dilakukan antarnegara dan wilayah itu sendiri merupakan suatu tantangan.

"Beberapa negara ada yang mebuat pengaturan koridor perjalanan secara bilateral. Dan membuat pengaturan koridor perjalanan antarnegara itu pun suatu tantangan," katanya.

Oleh karena itu, Hoe menilai ketersediaan vaksin sebagai jalan utama untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Sepuluh negara anggota ASEAN telah membuat Deklarasi ASEAN tentang Kerangka Kerja Pengaturan Koridor Perjalanan.

Implementasi dari kerangka kerja pengaturan koridor perjalanan tersebut diharapkan akan dapat segera diimplementasi sehingga kegiatan perdagangan dan aktivitas ekonomi lainnya di kawasan ASEAN tidak terganggu selama pandemi COVID-19.

Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi menyadari masing-masing negara anggota saat ini telah menyepakati TCA lewat perjanjian bilateral.

Walaupun demikian, ia berpendapat TCA di tingkat kawasan juga diperlukan demi meningkatkan kerja sama pemulihan ekonomi selama dan pascapandemi.

Menurut Lim, ASEAN travel corridor juga menjadi salah satu upaya untuk memastikan pasar di kawasan Asia Tenggara tetap terbuka selama pandemi COVID-19.

Pasar yang terbuka menjadi jadi salah satu faktor penting yang mempercepat pemulihan ekonomi di 10 negara anggota ASEAN, kata dia.

Baca juga: ASEAN-China memberantas kemiskinan di tengah pandemi
Baca juga: Forum Kerja Sama Media ASEAN-China perdana dibuka

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020