Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI M Hidayat Nur Wahid mendukung rencana pertemuan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
 
Hidayat Nur Wahid dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan rencana tersebut sebelumnya disampaikan oleh Jubir Wapres Masduki Baidhawi.
 
"Pertemuan Wapres Ma'ruf Amin dengan Rizieq Shihab penting segera diwujudkan demi menjaga keutuhan dan kemaslahatan bangsa dan negara. Serta menguatkan NKRI, agar semua potensi bangsa bisa fokus atasi darurat kesehatan nasional COVID-19," katanya.
 
HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid menilai pertemuan itu merupakan hal yang wajar tapi penting untuk segera dilaksanakan. Apalagi Wapres Ma’ruf Amin juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga: Wapres sambut baik gagasan pertemuan dengan Rizieq Shihab
 
Menurut dia, MUI adalah organisasi para ulama yang berkhidmat kepada kemaslahatan umat, agar umat tidak diceraiberaikan dan dihadap-hadapkan dengan TNI. Apalagi dalam beberapa hari ke depan MUI akan melaksanakan musyawarah nasional (Munas).
 
“Silaturahim antara dua tokoh umat ini penting dilakukan, untuk mengokohkan ukhuwah. Juga menguatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan bersama-sama fokus mengatasi lawan bersama yaitu COVID-19,” kata dia.
 
Lebih lanjut, anggota DPR RI dari Dapil Jakarta II itu berharap pertemuan Wapres Ma’ruf Amin dan Rizieq Shihab bisa menjadi "husnul khatimah" (berakhir dengan kebaikan). Dengan melakukan islah dan menjaga ukhuwah.
 
Hidayat menambahkan mumpung Ma’ruf Amin dalam posisi sangat menentukan sebagai Wakil Presiden dan Ketua Umum MUI, diharapkan dapat menjembatani dan mengatasi masalah kesalahpahaman atau adu domba antara HRS/FPI dan TNI yang sempat memanas.
 
Padahal selama ini kolaborasi antara FPI dan TNI telah dilakukan sangat baik, terutama saat menangani korban bencana alam di berbagai daerah di Indonesia.
 
“Saya dengar banyak informasi dari kader-kader PKS yang sering turun membantu korban bencana, bahwa di lapangan, para anggota/simpatisan FPI dan anggota TNI bahu-membahu, bergotong royong, membantu masyarakat korban bencana," katanya.

Baca juga: MPR ingatkan intoleransi ancaman kemajuan bangsa
 
Sigapnya anggota dan simpatisan FPI dalam membantu korban bencana bekerja sama dengan TNI, kata HNW, tentu karena hasil dari kaderisasi yang dilakukan oleh Rizieq Shihab.
 
"Sementara HRS sendiri berkali-kali menyatakan tidak memusuhi Pemerintah juga tidak memusuhi TNI. HRS bahkan menyerukan untuk taat dan selamatkan NKRI," kata HNW.
 
Saat ini, kata dia, bangsa Indonesia masih menghadapi ancaman nyata dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
 
Terakhir dikabarkan dua warga sipil asli Papua ditembak di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Satu meninggal dan satu lagi terluka.
 
"Peristiwa itu mestinya menyadarkan kita, bahwa musuh nyata NKRI dan TNI adalah OPM kelompok separatis teroris itu. Dan ini adalah musuh yang nyata bagi bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.
 
Menurut dia, musuh nyata bukan Rizieq atau FPI yang sering membantu kerja pemerintah dan bekerja sama dengan TNI dalam membantu korban bencana. Apalagi Rizieq sering menyerukan untuk selamatkan NKRI.

Baca juga: Bamsoet: Merawat kebhinnekaan kunci tetap berdirinya NKRI
 
"Semestinya, HRS dan FPI diposisikan secara adil dan benar, sehingga seluruh potensi Koopsus dan TNI bisa diarahkan untuk menyelamatkan NKRI dari rongrongan separatis teroris KKB OPM yang radikal," katanya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020