Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan ketersediaan sumber daya manusia produktif sebagai bonus demografi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan.

"Agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi tersebut, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja," kata Bambang dalam acara virtual Penganugerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan Indonesia Science Expo (ISE) 2020 di Jakarta, Kamis.

Pada 2030-2040 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif.

Pada periode tersebut, jumlah penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 300 juta jiwa.

Agar Indonesia mendapat manfaat maksimal dari bonus demografi tersebut, maka pengembangan sumber daya manusia unggul menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia.

"Masa depan bangsa kita berada di tangan para generasi muda untuk mencapai Indonesia emas di Tahun 2045," ujar Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang.

Menristek Bambang mendukung pembangunan atmosfer dan ekosistem pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering, and mathematics) atau standar yang mendorong generasi muda memiliki rasa ingin tahu dan optimis mengeksplorasi dunia sebagai laboratorium raksasa sehingga dapat menciptakan kreativitas tanpa batas, khususnya di bidang iptek.

Baca juga: Menristek: Manfaatkan bonus demografi untuk melahirkan banyak startup

Menurut dia, minat dan talenta generasi muda harus ditumbuhkembangkan untuk mencintai dunia riset dan inovasi agar hasil karya tersebut dapat dilihat melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis dari sektor industri dan swasta yang tentunya melibatkan kebutuhan dan roadmap industri agar nantinya hasil inovasi bisa diproduksi secara massal, cepat dan tepat sasaran.

Baca juga: Hanya 13 persen bonus demografi Indonesia lulusan perguruan tinggi

Dia mengapresiasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berkomitmen tinggi melakukan pembinaan serta mengirimkan para generasi muda ke kompetisi di kancah internasional sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem riset sedari dini dan menumbuhkan minat untuk berkarier di bidang iptek.

Baca juga: Gus Menteri: Bonus demograsi bisa akselerasi pembangunan

Selama lima dekade terakhir, LIPI telah melakukan pembinaan kepada lebih 50.000 pelajar di seluruh Indonesia.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020