Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Cilacap dan sekitarnya untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang mulai berlangsung pada pertengahan bulan November.

"Faktor pemicunya masih sama, yakni sebagian wilayah Cilacap saat ini memasuki puncak musim hujan dan suhu muka laut di Indonesia yang hangat. Selain itu, La Nina moderat masih memengaruhi peningkatan curah hujan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan kondisi atmosfer, saat ini ada badai tropis Alicia di Samudra Hindia barat Australia yang bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan pusat tekanan rendah di Australia bagian barat laut.

Akan tetapi, kata dia, keberadaan badai tropis Alicia dan pusat tekanan rendah tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia khususnya Cilacap.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat Cilacap dan sekitarnya untuk tetap mewaspadai peningkatan curah hujan. Dari pantauan, hujan sangat lebat masih terkonsentrasi di wilayah timur Cilacap," kata Teguh.

Bahkan, kata dia, hujan lebat yang terjadi pada Minggu (15/11) siang hingga malam hari telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah timur Kabupaten Cilacap.

Seperti diwartakan, sebanyak empat desa di Kabupaten Cilacap kembali tergenang banjir akibat hujan lebat yang terjadi pada Minggu (15/11) siang hingga malam hari.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, empat desa tersebut terdiri atas Mujur Lor, Kedawung, dan Sikampuh, Kecamatan Kroya, serta Karangreja, Kecamatan Maos. 

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020