Jakarta (ANTARA) - Di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia termasuk di Indonesia dengan penambahan 5.272 kasus pada Sabtu (14/11), apakah sudah aman jika Anda menggelar kumpul keluarga besar atau mengundang tamu ke rumah?

Belum aman, kata pakar kesehatan di The Ohio State University Wexner Medical Center, Dr. Iahn Gonsenhauser seperti dilansir dari Livescience, Minggu.

Baca juga: IDI anjurkan masker kain dua lapis untuk usia di bawah 60 tahun

Ia mengatakan sejauh ini pilihan teramannya menyelenggarakan acara kumpul keluarga yang tinggal satu rumah atau menggelar acara secara virtual dengan kerabat atau orang lain yang tidak tinggal serumah dengan Anda.

"Jika orang memilih untuk tetap bertemu secara langsung, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko, tetapi tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan risiko Anda sepenuhnya," kata Gonsenhauser.

Menurut dia, jika Anda memutuskan untuk bertemu secara langsung, maka pilihan terbaik namun masih berisiko rendah adalah berkendara ke rumah kerabat dan menghabiskan sedikit waktu di jalan masuk atau halaman depannya, sambil menjaga jarak sosial, tetap menggunakan masker dan menghindari pelukan dan ciuman.

Jika memungkinkan, Anda bisa bertemu kerabat di ruang terbuka, duduk berjarak 1,8 meter dan tidak berbagi makanan, peralatan atau piring. Hal ini disarankan karena virus menyebar dengan mudah di dalam ruangan dan saat orang berkerumun.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga merekomendasikan Anda membatasi jumlah orang yang hadir yakin tidak lebih dari tiga rumah tangga, sembari tetap memakai masker, sering mencuci tangan, menghindari tamu di dekat tempat makanan disiapkan dan meminta mereka untuk membawa makanan, minuman dan alat makan sendiri.

Tetapi jika di ruang terbuka tidak memungkinkan, Gonsenhauser menyarankan Anda memilih ruangan lebih besar dengan ventilasi yang memadai, seperti jendela terbuka, memiliki kipas untuk meniupkan udara luar ke dalam ruangan dan kipas lainnya untuk mengeluarkan udara dari ruangan (tetapi tidak ke arah tamu mana pun).

Para ahli kesehatan merekomendasikan penggunaan pembersih udara HEPA dalam pengaturan dalam ruangan.

Setelah acara temu, Anda dan orang lain yang ikut berkumpul melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Anda juga bisa melakukan tes COVID-19 walau ini terkadang menciptakan rasa aman yang palsu karena tidak menghilangkan risiko Anda menyebarkan virus. Ada kemungkinan Anda terpapar virus dan mungkin dites terlalu cepat.


Baca juga: Inspirasi desainer dan artis Indonesia tampil modis dengan masker

Baca juga: Masker kain "fashionable" bisa bantu UKM bertahan, kata Ketua APPMI

Baca juga: Olah kreativitas kunci bertahan di industri fesyen kala pandemi

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020