Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta pemerintah desa dan kelurahan se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk kembali menggencarkan slogan tamu lapor selama 24 jam, sebagai antisipasi serta mewaspadai jaringan terorisme.

"Kami berharap pemdes dan kelurahan untuk memberdayakan kembali semboyan tamu lapor 24 jam untuk mencegah pelaku dan jaringan terorisme ini," kata Kasubdit Pengawasan BNPT Moch Chairil Anwar saat membuka ngobrol pintar orang Indonesia "Ngopi Coi" di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan dengan menggalakkan kembali semboyan tamu lapor 24 jam di setiap rumah warga, dapat mengantisipasi keberadaan pelaku dan jaringan terorisme yang selalu berpindah-pindah tempat untuk menyebarkan paham-paham radikal dan terorisme yang mengancam keutuhan Bangsa Indonesia.

Baca juga: Jelang pilkada, BNPT ingatkan semua pihak terhadap hoaks dan provokasi

"Dengan menghidupkan kembali semboyan ini, maka kita sudah mencegah para pelaku dan jaringan teroris ini, karena mereka selalu berpindah-pindah tempat, baik sewa rumah, kos-kosan dan tempat tinggal lainnya,"ujarnya.

Menurut dia, kegiatan "ngopi coi" ini merupakan suatu momen yang diikuti aparatur desa, kelurahan dan masyarakat untuk senantiasa merekatkan silaturahmi dan berkumpul bersama dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat menganggu keamanan dan perdamaian bangsa ini.

"Kami terus mendorong aparatur kelurahan dan desa untuk dapat memahani apa dan bagaimana bahaya terorisme menjadi ancaman nyata, mengetahui bagaimana melaksanakan pencegahannya, dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: BNPT sebut keterlibatan kampus kunci pencegahan radikalisasi di PT

Oleh karena itu, melalui kegiatan pelibatan aparatur kelurahan dan desa tentang literasi informasi dalam mewaspadai dan mencegah radikalisme dan terorisme di negeri serumpun sebalai ini.

"Sekali lagi kami tekankan, tugas pencegahan radikalisme dan terorisme tidak semata-mata ada di tangan aparat keamanan. Masyarakat dengan berbagai elemen di dalamnya memiliki tugas dan peranan yang sama untuk bersama-sama mencegah terorisme," katanya.

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Akil memastikan tidak ada konflik antarsuku dan agama serta jaringan radikal, terorisme di ibukota provinsi ini.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada BNPT yang terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku dan jaringan terorisme di kota beribu senyuman ini," katanya.

Baca juga: Peran penceramah, deradikalisasi kontra radikalisme di "cyber space"

Pewarta: Aprionis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020