Jakarta (ANTARA) - Managing director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis mengungkapkan kesalahan perencanaan pada awal musim menjadi bumerang bagi Yamaha setelah mereka mendapati potongan 50 poin konstruktor karena kedapatan menggunakan komponen mesin ilegal tahun ini.

FIM pada Kamis menetapkan Yamaha melanggar peraturan homologasi dengan mesin yang mereka gunakan dalam seri pembuka Grand Prix Spanyol dan menjatuhkan sanksi pemotongan poin.

Pabrikan asal Jepang itu kedapatan menggunakan mesin dengan valve (katup) yang tidak diajukan seperti pada mesin sampel yang mereka ajukan untuk homologasi pramusim dan membuat perubahan tanpa persetujuan asosiasi pabrikan MSMA.

"Awalnya sebelum Jerez ketika sedang direncanakan oleh Yamaha Jepang. Kami dari Yamaha Jepang tahun ini berencana menggunakan dua pabrikan berbeda untuk katup dengan spesifikasi yang sama," kata Jarvis seperti dilansir laman resmi MotoGP.

"Dan alasannya salah satu pemasok katup kami tahun lalu, mereka tidak mampu melanjutkan produksi katup jadi dari saat itu kami memutuskan untuk membuat dua katup identik dari dua pemasok yang berbeda. Itulah realitanya.

"Apa yang terjadi kemudian adalah katup yang ada di mesin sampel adalah yang kami rencanakan untuk digunakan pada akhir tahun karena engineer kami menganggap katup itu sama.

Baca juga: Espargaro bawa KTM start terdepan GP Eropa di Valencia

"Dan kenyataannya, fakta bahwa mereka berasal dari dua pabrikan yang berbeda, dan mungkin ada sangat sedikit komposisi yang berbeda dari valve itu, berarti mereka secara teknis tidak dianggap sama.

Sesuai regulasi, FIM mengurangi 50 poin Yamaha dalam klasemen konstruktor yang sepadan dengan poin yang mereka raih lewat dua kemenangan Fabio Quartararo di Jerez.

Tim pabrikan Yamaha juga dikurangi 20 poin di klasemen tim setelah Maverick Vinales finis kedua di GP Spanyol, sedangkan tim Petronas Yamaha dikurangi 37 poin.

Hilangnya poin itu membuat Yamaha melorot ke peringkat tiga klasemen konstruktor dengan koleksi 158 poin di bawah Ducati (171) dan Suzuki (163).

Dalam klasemen tim, tim pabrikan Yamaha turun ke peringkat lima klasemen tim di belakang KTM dengan 156 poin, sedangkan Petronas Yamaha bertahan pada peringkat dua meski sekarang terpaut 44 poin dari Suzuki.

"Ini adalah kesalahan penilaian dari Yamaha Jepang karena mereka menganggap kami memiliki katup yang sama, hanya dari dua pabrikan yang berbeda.

Baca juga: Marini dan Bastianini naik kelas ke MotoGP tahun depan

"Sayang banyak orang tidak mempercayai ini karena kadang kalian mengatakan yang sesungguhnya tapi orang tidak percaya," kata Jarvis.

Kendati demikian, Fabio Quartarao, Franco Morbidelli dan Maverick Vinales tidak kehilangan poin satu pun dalam klasemen pebalap.

Ketika pebalap Yamaha itu kini dalam rentang 25 poin dari pemuncak klasemen Joan Mir dari tim Suzuki dengan tiga balapan tersisa.

Masalah mesin masih menghantui Yamaha musim ini setelah kegagalan mesin yang dialami Valentino Rossi dan Morbidelli pada dua balapan pertama di Jerez memaksa pabrikan itu mengurangi daya putaran mesin bagi keempat pebalapnya.

Vinales di Grand Prix Eropa akhir pekan ini menggunakan mesin keenamnya, melewati batas alokasi lima mesin per musim, dan bakal start dari jalur pit sebagai penalti.

Baca juga: Mandalika jadi cadangan, MGPA diminta komunikasi dengan pemerintah

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020