secara keseluruhan sudah surut
Cilacap (ANTARA) - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai surut sehingga sebagian warga telah meninggalkan pengungsian, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan.

"Alhamdulillah genangan air di sejumlah wilayah sudah mulai surut, rata-rata ketinggiannya saat ini 40 centimeter, sehingga sebagian warga telah meninggalkan tempat pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing," katanya di Cilacap, Minggu.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data, banjir di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, secara keseluruhan sudah surut meskipun sebanyak 125 keluarga yang terdiri atas 250 jiwa masih terdampak.

Baca juga: Banjir-longsor terjang Kebumen dan Cilacap-Jateng, warga mengungsi

Selain itu, di tempat pengungsian yang berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gentasari masih terdapat 14 keluarga atau 37 jiwa yang mengungsi, sedangkan di tanggul Kali Tipar terdapat pengungsi sebanyak 42 keluarga yang terdiri atas 139 jiwa.

Sementara di Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing meskipun di pekarangan rumah mereka masih terdapat genangan air dengan ketinggian sekitar 30 centimeter.

"Sedangkan di Desa Mujur, Kecamatan Kroya, tinggi genangan air masih mencapai kisaran 40 centimeter. Di sana ada 150 keluarga atau 450 jiwa yang terdampak dan mengungsi di rumah tetangga yang tidak terkena banjir," kata Heru.

Ia mengatakan sebanyak 41 keluarga yang terdiri atas 95 jiwa di Desa Kedawung, Kecamatan Kroya, masih terdampak banjir sehingga mereka mengungsi di rumah tetangga, sedangkan banjir di Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, saat sekarang telah surut dan tidak ada lagi rumah yang terdampak.

"Sementara banjir di Kecamatan Nusawungu secara keseluruhan sudah surut. Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kroya dan Nusawungu terjadi akibat luapan Sungai Tipar, Sungai Gatel, Sungai Kolong, dan Sungai Kawah Kembang. Hingga saat ini, kami masih menghitung kerugian akibat bencana banjir di wilayah timur Kabupaten Cilacap tersebut," katanya.

Baca juga: BNPB: Pengungsi banjir Cilacap bertambah jadi 613 jiwa

Menurut dia, petugas gabungan saat sekarang tengah melakukan pembersihan di sejumlah saluran air yang tersumbat sampah, salah satunya di Desa Gentasari agar alirannya lancar sehingga dapat mempercepat surutnya air banjir.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya banjir di wilayah barat Kabupaten Cilacap, Heru mengatakan berdasarkan pantauan, hingga saat ini belum ada genangan di Majenang, Sidareja, Kedungreja, dan sekitarnya yang merupakan daerah rawan banjir.

Kendati demikian, dia mengakui hujan lebat yang terjadi dalam satu pekan terakhir telah mengakibatkan kejadian longsor yang menimpa maupun mengancam rumah warga di wilayah barat Cilacap

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh warga Kabupaten Cilacap yang bermukim di daerah rawan banjir maupun longsor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi sebagai dampak dari fenomena La Nina moderat. 

Baca juga: Puluhan rumah di Ujungmanik Cilacap terendam banjir

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020