Malioboro merupakan bagian dari kawasan sumbu filosofi
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan uji coba manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) di kawasan Malioboro mulai 3 hingga 15 November 2020 untuk mendukung program pedestrianisasi kawasan itu.

"Malioboro merupakan bagian dari kawasan sumbu filosofi. Di mana kawasan tersebut sedang diajukan sebagai bagian dari world heritage UNESCO sehingga penataan transportasi menjadi salah satu poin penting," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti di Yogyakarta, Sabtu.

Made mengatakan uji coba rekayasa lalu lintas yang bakal digelar selama dua pekan itu menerapkan model giratori atau pengaturan arah lalu lintas satu arah berlawanan dengan arah jarum jam di seputaran kawasan Malioboro.

Di Jalan Malioboro, uji coba satu arah pada 3 November 2020 akan dimulai pukul 11.00 hingga 22.00 WIB, berikutnya pada 4 November sampai 15 November 2020 dimulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.

"Khusus di Jalan Malioboro, kami hanya memperkenankan kendaraan tidak bermotor yang boleh melintas, kecuali Bus Transjogja, kemudian kepolisian, layanan kesehatan, pemadam kebakaran, dan kendaraan patroli," kata dia.

Uji coba serupa juga akan dilakukan di ruas jalan di seputaran Malioboro yakni Jalan Mataram, Jl. Mayor Suryotomo, Jl. Pasar Kembang, Jl. Letjen Suprapto, Jl. Bhayangkara, Jl. Jlagran, Jl. Pembela Tanah Air, dan Jl. Kemetiran.

"Selain di Jalan Malioboro, uji coba satu arahnya kami berlakukan 24 jam," ujar Made.

Terkait program yang digagas bersama Pemerintah Kota Yogyakarta itu, Pemda DIY telah melakukan sosialisasi dan koordinasi di level kecamatan, kelurahan, hingga komunitas di Kota Yogyakarta.

Made meyakini aktivitas perekonomian di Malioboro bakal menggeliat seiring uji coba rekayasa lalu lintas itu karena para pengunjung atau wisatawan diperkirakan lebih leluasa menikmati suasana di sentra wisata belanja itu.

"Kami berharap ini membantu semua aktivitas yang nantinya berjalan, termasuk membantu PKL yang ada di sana karena wisatawan yang datang bisa menikmati dengan santai dan nyaman," kata dia.

Mengenai kantong parkir di Kawasan Malioboro, menurut dia, wisatawan yang berangkat dari arah Gembira Loka Zoo dapat menggunakan Parkir Senopati, dari arah barat dapat menggunakan Parkir Ngabean, serta dari arah Magelang dapat menggunakan Parkir Abu Bakar Ali.

"Kalau dari sisi jumlah (kantong parkir) tidak bisa memenuhi seluruh kapasitas yang diinginkan oleh masyarakat. Harapannya memang pemanfaatan angkutan umum menjadi titik tekan," kata dia.

Baca juga: Pemda DIY fungsikan hotel di Malioboro sebagai sentra UMKM
Baca juga: Yogyakarta anggarkan Rp400 juta bersihkan pedestrian kusam Malioboro

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020