Depok (ANTARA) - Program Pasar Rakyat Online Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok Jawa Barat memberdayakan para ojek pangkalan untuk menunjang transaksi jual beli secara daring tersebut.

"Program ini tidak hanya fokus untuk mendongkrak pendapatan pedagang di pasar. Namun, program ini juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat lain yaitu ojek pangkalan," kata Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi Hasan di Depok, Rabu.

Ia mengatakan, ojek pangkalan merupakan salah satu profesi yang terdampak pandemi COVID-19. Untuk itu, pihaknya juga menggandeng ojek pangkalan sebagai pengantar dalam program belanja online ini.

"Setiap pasar memiliki enam orang ojek pangkalan yang membantu proses pengantaran belanjaan ke pembeli," ujarnya.

Dia menjelaskan, seluruh tukang ojek pangakalan yang bertugas mengantarkan belanjaan ke pembeli, sebelumnya telah dilatih dan terdaftar di masing-masing pasar. Mereka juga dilengkapi dengan rompi yang bertuliskan lokasi pasar tempatnya bertugas.

"Kami libatkan ojek pangkalan agar ada pemerataan ekonomi. Bukan hanya untuk pedagang tapi juga tukang ojek yang terdampak pandemi COVID-19," ujarnya.

Di tempat yang sama, Konsultan Pasar Rakyat Online, Ubaidilah menuturkan, pelibatan ojek pangkalan adalah bagian dari layanan program ini untuk mempermudah proses pengantaran barang belanjaan ke pembeli. Setiap sekali pengantaran, pembeli akan mendapatkan subsidi ongkos kirim (ongkir) sebesar Rp10 ribu.

"Selama tiga bulan ini ada subsidi ongkir per pengiriman. Selain nyaman pembeli juga akan merasa murah pengirimannya," ujarnya.
Baca juga: Toko modern dan pasar tradisional wajib jalankan protokol kesehatan
Baca juga: Enam pasar tradisional di Depok terapkan perdagangan "online"

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020