Sydney (ANTARA) - Kota Melbourne di Australia pada Rabu dibuka kembali setelah pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) yang ketat selama lebih dari tiga bulan akibat COVID-19.

Restoran-restoran dan kafe di Melbourne --kota yang ditinggali lima juta penduduk-- mulai Rabu diizinkan untuk dibuka lagi.

Pembatasan pada acara kumpul-kumpul juga dilonggarkan, sehingga dua orang dewasa beserta para tanggungan mereka dari satu rumah boleh berkunjung ke rumah lain.

Baca juga: Lockdown Melbourne berakhir, kriket dan tenis bisa dihadiri penonton

Melbourne, kota yang paling parah terkena dampak virus di Australia, diisolasi pada awal Juli setelah wabah gelombang kedua muncul hingga meningkatkan jumlah kasus harian menjadi lebih dari 700 pada awal Agustus.

Ibu kota Negara Bagian Victoria tersebut melaporkan dua kasus COVID-19 baru pada Rabu, setelah tidak ada infeksi dalam dua hari sebelumnya.

Victoria selama ini merupakan pusat penyebaran virus corona di Australia.

Hingga kini, Australia telah melaporkan lebih dari 27.500 infeksi virus corona jenis baru.

Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kasus COVID-19 di banyak negara maju lainnya.

Victoria mencatatkan sedikitnya 90 persen dari 907 kematian yang terjadi di negara itu akibat COVID-19.

Negara bagian terpadat kedua di Australia itu melaporkan dua kematian dalam 24 jam terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Saham Australia berakhir merosot saat kasus virus global melonjak

Baca juga: Victoria laporkan nihil kasus COVID-19, pertama kali sejak Juni

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020