Setelah memahami kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 selama tujuh bulan terakhir, hasil dari vaksinasi harus diupayakan produktif
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet menilai terdapat dua target vaksinasi COVID-19 yang segera dilakukan yakni kekebalan imun tubuh dan pemulihan semua aspek kehidupan, terutama ekonomi.

"Kini, satu-satunya harapan atau opsi yang tersedia untuk mengendalikan penularan COVID-19 hanya pada vaksin corona," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan setelah memahami kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 selama tujuh bulan terakhir, hasil dari vaksinasi harus diupayakan produktif.

Baca juga: Jumlah warga Korsel meninggal usai suntikan vaksin flu meningkat

Baca juga: BPOM-MUI-Kemenag akan pastikan keamanan-kehalalan vaksin COVID-19


Oleh karena itu, kata dia, vaksinasi corona yang direncanakan pada November 2020 diharapkan berbuah produktif dan tidak sekadar mewujudkan kekebalan kelompok atau "herd immunity", melainkan juga menjadi awal dari proses pemulihan semua aspek kehidupan bersama.

Penentuan skala prioritas dalam melaksanakan vaksinasi hendaknya berpijak pada data. Sebab, persentase terbesar kasus COVID-19 tercatat di pulau Jawa. Oleh karena itu, vaksinasi di Jawa harus diprioritaskan.

"Bukan semata-mata karena besaran jumlah kasus, melainkan juga karena faktor keutamaan pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Apalagi, kata politkus Partai Golkar itu data COVID-19 di dalam negeri jelas menunjukan bahwa Jawa menjadi episentrum penularan. Data resmi Satgas COVID-19 menyebutkan lebih dari 60 persen kasus tercatat di pulau itu.

Banyak klaster baru COVID-19 bermunculan di daerah industri dan pusat-pusat kegiatan bisnis, baik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Data dan kecenderungan tersebut menjadi alasan kuat dan masuk akal untuk memprioritaskan vaksinasi di Jawa.

Faktor strategis lainnya yang patut digarisbawahi adalah fakta bahwa kontribusi Jawa terhadap produk domestik bruto nasional mencapai 59 persen. Pada 2019 pertumbuhan ekonomi Jawa 5,52 persen dengan kontributor utamanya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kehadiran vaksin corona harus mampu menumbuhkan harapan dan mewujudkan kepastian baru," demikian Bambang Soesatyo.

Baca juga: IDI harap pemerintah benar-benar pastikan keamanan vaksin

Baca juga: MPR: Perlu komunikasi tepat hindari keraguan terhadap vaksin COVID-19

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN: Vaksin Covid untuk mencegah, bukan mengobati


 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020