Jakarta (ANTARA) - Platform pemesanan dan manajemen hotel daring di Asia Tenggara RedDoorz optimistis atas upaya pemerintah dalam membangkitkan lagi industri perhotelan yang terhantam pandemi COVID-19.

"Kami optimistis, pemerintah sedang membuat banyak program yang membantu perhotelan, pariwisata domestik juga staycation," kata Adil Mubarak, VP Operations of RedDoorz, dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Baca juga: Airbnb batasi pengguna di bawah 25 tahun di Inggris, Prancis & Spanyol

Baca juga: Setelah pandemi, wisatawan kini tak cuma pentingkan harga


Adil menuturkan, masa ini sebaiknya dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan riset, memanfaatkan teknologi untuk membuat konsumen merasa aman menginap di hotel.

Juga menyempurnakan standard kebersihan dan kesehatan yang jadi pertimbangan utama serta melatih para staf agar lebih siap menyambut tamu mancanegara, termasuk memberi pelatihan bahasa Inggris.

"RedDoorz percaya pada upaya pemerintah dalam memulihkan kembali industri ini. Oleh karenanya, kami selalu terbuka untuk dapat bahu-membahu bersama pemerintah untuk meningkatkan kembali industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia,” kata Adil.

“Saat industri ini kembali normal, RedDoorz telah siap menjadi perusahaan pertama yang mampu meraih pertumbuhan penuh dan senantiasa terus memberikan nilai lebih kepada konsumen dan stakeholder kami.”

Baca juga: Emirates akan bayari biaya terkait virus corona

Baca juga: Inspirasi rencana perjalanan liburan ke Yogyakarta


Meski situasi belum memungkinkan turis mancanegara untuk berbondong-bondong datang ke Indonesia, tetap ada harapan karena pasar domestik juga besar.

"70 persen tamu kami pun kembali lagi untuk menginap," kata dia.

Adil menuturkan, RedDoorz Indonesia mengalami peningkatan bisnis yang positif pada kuartal ketiga 2020. RedDoorz mencatat peningkatan sebesar 80 persen dalam pemesanan kamar dan peningkatan tingkat hunian hingga 50 persen selama Maret hingga Oktober 2020.

Angka ini lebih di atas rata-rata okupansi nasional sebesar 36 persen, berdasarkan Laporan STR Hotel Database, perusahaan bisnis intelijen independen untuk hospitality.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan pemerintah mengucurkan dana hibah khusus pariwisata senilai Rp3,3 triliun untuk membantu pemerintah daerah dan pelaku usaha di sektor tersebut.

Dana hibah tersebut ditujukan untuk membantu pemerintah daerah serta industri, hotel dan restoran yang saat ini sangat mengalami penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta gangguan finansial akibat pandemi COVID-19.

Dengan adanya hibah pariwisata tahun 2020 tersebut, Wishnutama berharap dapat membantu peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung.


Baca juga: Tiga anak milenial akan jelajahi Indonesia selama tiga bulan

Baca juga: RedDoorz sediakan penginapan gratis untuk tenaga medis corona

Baca juga: Data pengguna ShopBack dan RedDoorz dilaporkan bocor

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020