Dalam waktu dekat ini Bulog sudah bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun pabrik-pabrik pengolahan sagu, termasuk ubi atau singkong...Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog segera membangun pabrik pengolahan sagu di 20 wilayah Indonesia guna mendorong pengembangan industri sagu di dalam negeri dan diversifikasi pangan lokal selain beras.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan BUMN Pangan tersebut sudah menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk membangun pabrik olahan sagu, ubi, dan singkong.
"Dalam waktu dekat ini Bulog sudah bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun pabrik-pabrik pengolahan sagu, termasuk ubi atau singkong, sehingga ini akan menjadi potensi pangan selain beras," kata Budi Waseso dalam konferensi pers Pekan Sagu Nusantara (PSN) 2020 di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenperin genjot hilirisasi sagu dukung ketahanan pangan
Budi Waseso menjelaskan pengembangan pabrik pengolahan sagu dan singkong tersebut dilakukan di 20 titik dengan 9 titik menjadi prioritas.
Selain itu Konsep Smart Village pun rencananya akan dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan UMKM, untuk membangun komunitas sejahtera dan mandiri berbasis pabrik sagu.
Menurut Budi Waseso, sagu menjadi kekuatan pangan yang luar biasa, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Kementerian Pertanian mencatat ada 5,5 juta hektare lahan sagu di Indonesia, namun baru dikelola 5 persennya saja.
Baca juga: Menperin: Peningkatan pengolahan sagu jadi program prioritas
Padahal sagu merupakan bahan pangan yang bisa diolah menjadi tepung, kue, hingga makanan jadi lainnya. Selain mendukung ketahanan pangan, sagu juga berpotensi menjadi komoditas unggulan untuk diekspor.
"Kita tidak berpikir ini hanya untuk kepentingan di dalam negeri, karena beberapa negara juga membutuhkan bahan baku sagu. Ini ada potensi untuk ekspor termasuk industri pangan kita di dalam negeri," kata Buwas.
Dalam acara Pekan Sagu Nusantara (PSN) 2020 Perum Bulog juga meluncurkan produk barunya berupa mi sagu yang diberi nama Sago Mee Bulog.
Produk Sago Mee Bulog akan dipasarkan melalui jaringan penugasan PSO dan komersial secara daring lewat ipanganandotcom di e-commerce Shopee, serta melalui jaringan Rumah Pangan Kita.
Baca juga: Dewan Guru Besar IPB optimistis terhadap industri berbasis sagu
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
