Jakarta (ANTARA) - Film "No Time To Die" menggunakan 8.400 galon Coca-Cola untuk membuat jalanan berbatu menjadi tidak terlalu licin agar bisa melancarkan aksi sepeda motor James Bond.

Menurut bos pemeran pengganti Lee Morrison, Daniel Craig merancang trik yang memungkinkan pebalap ganda pengganti Paul Edwards untuk mencapai tanjakan 25 kaki pada 60mph, menabrak dinding lalu jatuh di bebatuan.

Kru film menghabiskan 55.000 pound sterling atau setara Rp1 miliar untuk minuman ringan manis yang setelah kering meninggalkan residu lengket di bebatuan.

Baca juga: Properti pistol film "James Bond" dicuri di London

Baca juga: Tanggal rilis "No Time to Die" dimajukan


"Saya menghabiskan hampir € 60.000 (Rp1 miliar) untuk menyemprot Coca-Cola di sekitar Matera (Italia). Saya menyemprotkan Coca-Cola pada permukaan yang licin untuk waktu yang lama," kata Morrison dilansir NME, Senin.

Morrison juga mengatakan bahwa minuman tersebut membuat jalanan terlihat sangat bersih setelah dicuci.

"No Time To Die" dijadwalkan tayang di bioskop pada April 2021, setelah mengalami penundaan sebanyak dua kali karena pandemi virus corona. Film tersebut juga disebut sebagai angsuran "James Bond" terakhir yang diperankan oleh Craig Daniel.

Sementara itu, Craig membela keputusan MGM untuk menunda film itu lagi dengan mengatakan, "Kami hanya ingin orang pergi dan menonton film ini dengan cara yang benar, dengan cara yang aman."

"Bioskop di seluruh dunia tutup saat ini. Kami ingin merilis film pada waktu yang sama di seluruh dunia dan ini bukan waktu yang tepat. Semoga saja, 2 April (2021) akan menjadi hari kami," kata Craig belum lama.

Keputusan untuk menunda "No Time To Die" awal bulan ini dianggap pukulan besar bagi bioskop di seluruh dunia, jaringan bioskop Cineworld pun langsung mengumumkan menutup semua bioskopnya di Inggris dan AS.

Baca juga: Gara-gara film James Bond diundur, bioskop Cineworld AS tutup

Baca juga: "No Time to Die" kembali tunda perilisan hingga April 2021

Baca juga: Henry Cavill sebut ingin perankan "James Bond"


Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020