Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof H M Nurdin Abdullah mengajak warga Sulsel hidup sehat dengan menjadikan sepeda sebagai transportasi harian.

"Saya juga berharap sepeda bisa menjadi last mile (pengiriman barang) dan first mobility (mobilitas pertama) bagi warga Makassar," kata Nurdin Abdullah di tengah perbincangan bersama Ketua Bike 2 Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto di Makassar, Sabtu.

Pada kesempatan tersebut, dibahas mengenai kegiatan bersepeda yang dinilai bukan hanya aktivitas olahraga belaka. Namun, sejatinya memiliki misi edukasi, kampanye, advokasi, bahkan sosial ekonomi.

Sebagai wadah bagi para pegiat sepeda di seluruh Indonesia, Bike 2 Work Indonesia menganggap bahwa kolaborasi manis antara Pemerintah Provinsi, termasuk dengan pemerintah kota dan kabupaten, itu penting.

Bersepeda dianggap kunci sukses terciptanya moda transportasi terintegrasi yang aman, nyaman, sehat, manusiawi, dan mampu mengurangi beban subsidi BBM, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi masalah polusi baik suara maupun udara.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Nurdin Abdullah memberikan respon positif. Bahkan ia membuat tulisan tangan secara spontan untuk mengajak warganya memilih sepeda sebagai alat transportasi harian.

Pada kesempatan yang sama, Poetoet Soedarjanto menyerahkan copy surat Kementerian Perhubungan terkait arahan untuk penyediaan sarana dan prasarana bagi pesepeda.

"Bike 2 Work Indonesia juga akan berkomitmen mendukung pendidikan dan tourisme di Sulawesi Selatan. Misalnya dengan event Ride 2 East dan event-event lainnya," kata Poetoet Soedarjanto.

B2W adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi dan meningkatnya polusi yang akan berakibat pada degradasi kecerdasan mental.

Berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung (Komunitas Jalur Pipa Gas) lahirlah Bike to Work Community yang kemudian dideklarasikan di Balaikota DKI Jakarta pada Agustus 2005 yang dihadiri kurang lebih 750 pesepeda dari berbagai komunitas.
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020