Jakarta (ANTARA) - Di masa pandemi COVID-19, memesan makanan lewat jasa antar jadi pilihan bagi beberapa orang yang kangen cita rasa restoran favorit. Namun apakah memesan steak favorit bisa sama enaknya seperti kalau kita menyantap langsung di restoran? 

 

Marketing Manager Steak 21, Lilis Musliawati salah satu pelaku usaha bidang kuliner menjamin rasa steak yang dipesan lewat jasa antara sama enaknya dengan steak yang dimakan dine in. Dia mengatakan, pihak restoran akan menyiapkan hidangan steak sedemikian rupa sehingga tekstur daging tak akan alot begitu sampai ke konsumen.

Baca juga: Memadukan steak dengan lima pilihan keju mancanegara

Baca juga: Kiat memasak daging steak ala chef Michelin Star


"Untuk menjaga produk tetap berkualitas, kami memanggang daging sesuai tingkat kematangan medium well, dibungkus aluminium foil untuk menjaga suhu," kata dia dalam acara perdana "ShopeePay Talk" yang digelar daring, Jumat.

Kemudian, saat steak sampai di tangan konsumen misalnya 30-45 menit kemudian, mereka bisa kembali menghangatkan daging di oven atau microwave selama satu menit dan ini tak akan membuat daging menjadi alot.

"Daging tidak akan menjadi alot. Juicy akan terjaga karena kami membungkusnya dengan aluminium foil yang sangat rapat," tutur dia yang mengaku saat terdampak akibat pandemi COVID-19.

Lilis mengatakan bukan perkara mudah meyakinkan konsumennya untuk memanfaatkan layanan jasa antar, lantaran banyak orang termasuk dirinya yang berpendapat menyantap hidangan steak seharusnya di tempat atau dine-in dan dalam kondisi hangat. Namun, kembali lagi, dia mengunggulkan pengemasan produk perusahaannya.

Di sisi lain, memanfaatkan jasa pesan antar juga awalnya mengalami hambatan mulai dari sumber daya manusia hingga pembayaran. Saat itu Steak 21 yang memiliki banyak cabang tidak memiliki fasilitas hotline sehingga harus membeli nomor khusus, mereka juga harus menghadapi masalah sumber daya manusia yang terbatas lalu teknis pembayaran.

Namun, seiring waktu transaksi pembayaran digital menjadi pilihan. Menurut Lilis, restoran cukup memasukkan nominal transaksi lalu mengirimkan link-nya dan konsumen membayar tagihan pesanannya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari berpendapat transaksi pembayaran digital bisa menjadi suatu nilai tambah bagi pelaku usaha, antara lain meminimkan kontak langsung dengan konsumen tanpa harus membuat mereka jauh.

“Transaksi pembayaran digital yang contactless bisa menjadi suatu nilai tambah. Kami ingin jadi sarana untuk melakukan promosi. Service tetap jalan, penjualan tetap jalan, user tetap bisa menikmati makanannya tetapi mereka juga bisa tetap dapat benefit tambahan, seperti cashback,” kata dia.

Di sisi lain, promo-promo juga diberikan untuk menarik minat konsumen mau memanfaatkan fitur ShopeePay melalui aplikasi Shopee.

“Masuk ke aplikasi Shopee, lalu pilih menu deal sekitarmu nanti di bagian atas ada slide banner. Geser-geser banner-nya, ada satu campaign yang namanya dirumahaja. Tinggal pilih merchant mana yang mau dipesan makanannya, hubungi nomor WhatsApp merchant tersebut. Dari merchant akan kirim link pembayaran, yang bisa diarahkan ke transaksi. Setelah transaksi selesai, cashback bisa didapatkan, makanan siap diantar,” demikian kata Eka.


Baca juga: "Piknik" aman dan kenyang, nikmati steak dari dalam mobil

Baca juga: Doyan makan steak? Ini porsi daging merah yang sesuai kebutuhan tubuh

Baca juga: Perhatikan ini ketika ingin memasak steak


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020