Kupang (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto meresmikan laboratorium biomolekuler hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan Forum Academia NTT di Kupang, Jumat.

Menteri Terawan dalam sambutannya yang dilakukan secara daring melalui aplikasi "zoom meeting" di hadapan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat, Wakil Gubernur Joseph Nae Soi, Rektor Undana Prof Fred Benu serta Ketua Tim Pool Test Dr Fima Inabuy menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov NTT yang telah menginisiasi hal tersebut.

Baca juga: Laboratorium biomolekuler Unsrat bisa periksa 1.000 sampel sehari

"Saya mengapresiasi sinergi dan kolaborasi masyarakat dan Pemerintah NTT dalam meningkatkan akses layanan pemeriksaan spesimen COVID-19 ini," katanya saat memberikan kata sambutan melalui aplikasi  "zoom meeting".

Menteri Terawan mengharapkan mutu dan kedisiplinan serta aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan penerapan laboratorium biomolekuler tetap diperhatikan saat dilakukan layanan pemeriksaan spesimen COVID-19 itu.

Baca juga: Sulut bangun laboratorium biomulekuler terbesar di Indonesia Timur

Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan laboratorium biomolekuler ini juga bukti kerja sama kerja cerdas, kerja keras, kerja iklas dari seluruh masyarakat di NTT.

Terawan juga mengharapkan agar laboratorium tersebut mampu meringankan beban masyarakat di NTT khususnya di Kota Kupang sendiri serta mampu mencegah penyebaran COVID-19 di provinsi itu.

Baca juga: Pekanbaru butuh Laboratorium Biomolekuler percepat penanganan COVID-19

Sementara itu Gubernur Viktor B Laiskodat mengatakan dengan adanya laboratorium biomelkuler maka mulai Jumat (16/10) pemerintah provinsi menggratiskan layanan pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat maupun pemeriksaan spesimen usap guna mendeteksi penularan COVID-19.

Gubernur mengatakan dia sudah menandatangani Surat Keputusan Gubernur mengenai penyediaan layanan tes cepat dan pemeriksaan spesimen usap gratis dan surat keputusan itu sudah mulai berlaku.

"Kemarin saya sudah panggil beberapa pihak, mulai dari pihak Universitas Nusa Cendana, untuk mulai hitung-hitung dan saya rasa kalau hanya rugi beberapa saja tidak apa-apalah," ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020