Protokol kesehatan tetap dilakukan dan tidak menimbulkan kerumunan. Misalnya, boleh membagikan bahan kampanye secara 'door to door', dan tidak boleh menimbulkan kerumunan
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya memastikan pelaksanaan kampanye kedua pasangan calon peserta Pilkada Surakarta 2020 di Solo menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak guna mencegah penularan COVID-19.

"Kami belum ada laporan adanya pelanggaran kedua paslon baik nomor 1 Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) pada tahapan kampanye saat ini," kata Hadi Rudyatmo menjelaskan perihal kedua pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Solo, Sabtu.

Baca juga: Satgas: Disiplin protokol kendalikan kasus COVID-19 di pilkada 2020

Menurut Rudyatmo, pihaknya tetap mengimbau semua tim paslon melakukan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Bahkan, mereka harus mentaati aturan Komisi Pemilihan Uumum (KPU) dengan melaksanakan kampanye secara daring dan door to door, yang tidak menimbulkan kerumunan yang bisa berpotensi penularan COVID-19.

"Kami melihat tim paslon sudah menjalani apa yang menjadi keputusan KPU dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan sehingga Pilkada Surakarta 2020 dipastikan bisa aman COVID-19," kata Rudyatmo.

Baca juga: Satgas: Masa kampanye masih panjang, masyarakat waspadai COVID-19

Menurut dia, jika ada pertemuan atau harus menghadirkan massa maka akan dibatasi maksimal 50 orang dengan kursi berjarak sekitar satu meter. Hal itu, sesuai aturan KPU soal penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, Rudyatmo juga sudah meminta kepada penyelenggara Pilkada, yakni KPU untuk memastikan di tempat pemungutan suara (TPS) aman dari penularan COVID-19. Jadi sebelum pencoblosan harus disemprot terlebih dahulu dengan disinfektan sehingga lokasi menjadi steril.

"Kami juga meminta KPU untuk memberikan undangan daftar pemilih tetap disesuaikan waktunya sehingga datang ke TPS berurutan. Pemilih masuk ke TPS harus diukur suhu tubuhnya, cuci tangan dengan sabun dan diberikan kaos tangan masing-masing satu pasang," kata Rudyatmo.

Menurut Rudyatmo, pada setiap TPS nanti diberikan maksimal 10 kursi saja, sehingga tidak terjadi kerumunan, sehingga TPS bisa aman COVID-19.

Baca juga: DPR tekankan penegakan disiplin protokol kesehatan dalam pilkada

Sekretaris Tim Pemenangan Paslon No 1 Gibran-Teguh, Budi Prasetyo mengatakan memang diperlukan strategi yang tepat dalam berkampanye di era pandemi COVID-19 agar tidak menciptakan klaster baru pada Pilkada Surakarta.

"Terbosan kami yang tepat di antaranya, kampanye virtual dan daring melalui zoom meeting atau yang sejenis. Kedua model ini, diharapkan mampu menekan laju penyebaran COVID-19 dan tidak menciptakan klaster baru," kata Budi.

Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti mengatakan jika tim paslon tidak bisa melakukan kampanye daring, maka dapat dilaksanakan seperti pertemuan terbatas, menghadirkan konstituen yang paling banyak 50 orang dengan tetap menjaga jarak satu meter, menggunakan masker, menyediakan air untuk cuci tangan, dan memeriksa suhunya pakai alat pengukur suhu.

"Protokol kesehatan tetap dilakukan dan tidak menimbulkan kerumunan. Misalnya, boleh membagikan bahan kampanye secara 'door to door', dan tidak boleh menimbulkan kerumunan," kata Nurul.

Nurul mengakui KPU hingga saat ini belum menerima laporan soal pelanggaran protokol kesehatan di Solo, dan itu merupakan wewenang dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

#satgascovid19 #ingatpesanibupakaimasker #jagajarak #cucitangan 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020