Jakarta (ANTARA) - Badan Kejuruan Elektro Persatuan Insinyur Indonesia (BKE-PII) memberikan bantuan layanan internet satelit gratis untuk sekolah yang tidak terjangkau dengan layanan internet di sejumlah daerah untuk membantu pendidikan jarak jauh (PJJ).

"Bantuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan BKE-PII terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya untuk sekolah yang berada di daerah yang tidak terjangkau layanan internet. Melalui program ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif," ujar Ketua BKE-PII, David Bangun, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemendikbud pastikan terus perbarui aplikasi belajar

Layanan internet satelit tersebut menggunakan layanan dengan jenis Mangoesky Merah Putih dari PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) yang merupakan salah satu anak usaha dari Telkom Group.

Adapun sekolah yang menerima bantuan adalah Pondok Pesantren Al-Ihya Kaduronyok, Pandeglang, Banten serta SDN 023 Penajam, Kalimantan Timur.

David menambahkan bahwa program itu merupakan contoh nyata bagaimana suatu perkumpulan dapat berkontribusi membantu dunia pendidikan khususnya pada masa pandemi COVID-19.

Melalui program tersebut, dia berharap semakin banyak perkumpulan dan perusahaan yang terpanggil untuk turut serta membantu.

BKE-PII sendiri merupakan wadah berhimpun dari para Insinyur Elektro di bawah naungan Persatuan Insinyur Indonesia dengan salah satu fungsi utama adalah membuat kajian-kajian terkait elektro teknik di Indonesia.

Baca juga: Aplikasi dan situs yang bisa diakses kuota internet gratis pemerintah

Direktur utama Telkomsat, Endi Fitri, menyambut baik bantuan internet satelit kepada sekolah yang berada di daerah blank spot.

"Kami bangga karena layanan internet satelit Telkomsat, Mangoesky, dipilih oleh BKE PII untuk melayani sekolah di daerah blank spot, ini menunjukan bahwa produk Mangoesky berkualitas," kata Endi.

Bantuan yang disalurkan oleh BKE-PII itu, berupa penyediaan layanan akses internet satelit Mangoesky berkuota 10 GB per bulan dengan kecepatan 6 Mbps selama 12 bulan.

Bantuan itu diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar lebih dari 980 siswa dan 100 pengajar di Pondok Pesantren Al-Ihya Kaduronyok serta 212 siswa serta 15 pengajar di SDN 023 Penajam.***3***

Baca juga: Kemendikbud minta siswa lapor sekolah jika belum menerima kuota
Baca juga: Kemendikbud catat 27,3 juta orang terdaftar bantuan internet gratis
Baca juga: Mendikbud : Pembagian kuota bentuk pengawalan bantuan internet

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020