Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News/Reuters) - Pemerintah otonomi Palestina, Rabu, memerintahkan pembatalan upacara untuk menghormati seorang wanita yang memimpin pembajakan sebuah bus mini di Israel pada 1978 yang menewaskan 35 orang.

Pembatalan upacara Kamis itu dilakukan bertepatan dengan kunjungan ke wilayah pendudukan Tepi Barat oleh Wakil Presiden AS Joe Biden, yang menemui para pemimpin Palestina sebagai bagian dari upaya Washington untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah --yang hampir mati.

Tiga pejabat Palestina terlibat dalam mengorganisir upacara untuk menghormati Dalal al-Mughrabi, yang gugur dalam serangan Palestina itu, kata Israel, yang telah meminta pemerintah otonomi Palestina untuk membatalkan upacara di sebuah bundaran lalu-lintas di dekat Ramallah, yang telah diber nama wanita itu dan tanda peringatan pembukaan selubungnya.

Al-Mughrabi dikenang sebagai seorang wanita pahlawan dalam upaya mereka bagi diakhirinya pendudukan Israel dan pembentukan negara Palestina. Israel menganggapnya sebagai teroris.

Al-Mughrabi, seorang anggota kelompok Fatah, yang waktu itu dipimpin oleh Yasser Arafat, dan sekelompok pejuang Palestina mendarat melalui laut di pantai di Israel utara.

Mereka menembak mati seorang wanita Amerika yang sedang mengambil foto margasatwa dan kemudian membajak bus di jalan raya Haiva-Tel Aviv --yang sibuk, tempat mereka menembak mobil yang lewat.

Kendaraan itu berhenti di sebuah rintangan jalan polisi di jalan masuk ke Tel Aviv, tempat berku-tembak terjadi dan bom diledakkan.

"Peringatan itu sedianya adalah yang ke-11, pada ulang tahun kesyahidannya (Kamis)," kata Rashida al-Mughrabi, saudara perempuan Dalal al-Mughrabi dan perwira di pasukan keamanan pemerintah otonomi Palestina.

"Keputusan untuk membatalkan upacara itu disampaikan melalui saluran resmi," katanya kepada Reuters.

Ahmed at-Tibi, seorang anggota Arab Knesset (parlemen) Israel menuduh Israel bermuka dua dengan mengikuti peringatan kaum militan Yahudi yang menyerang sasaran Arab dan Inggris pada tahun-tahun sebelum dibentuknya Israel pada 1948 secara resmi.

Knesset Rabu mengadakan sidang khusus untuk memperingati 12 militan Yahudi, anggota kelompok Zionis yang mengangkat senjata melawan pemerintah Inggris yang memerintah Palestina hingga 1948 dan warga Arab di wilayah itu.

Semua 12 orang itu dieksekusi atau melakukan bunuh diri di penjara. Salah seorang dari mereka telah menyerang bus yang membawa orang-orang Arab. Dua orang lagi di belakang pembunuhan 1948 di Kairo atas menteri negara Inggris di Timur Tengah.

PM Israel Benjamin Netanyahu, yang berbicara pada sidang legislatif itu, mengatakan bahwa sebagai seorang jenderal, sebelum negara Israel didirikan, ia memimpin petempur menyerang sasaran militer, tidak seperti Palestina yang bermaksud membunuh warga sipil.

At-Tibi dan seorang lagi anggota parlemen tampil melancarkan protes mengenai upacara itu. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010