Lebih mudah dipindahkan karena bisa di bawa oleh dua orang saja
Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mendistribusikan 65 unit pompa apung ke lima suku dinas di lima wilayah kota.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf, Rabu, mengatakan pompa dapat difungsikan untuk  menangani genangan yang kerap terjadi di jalan-jalan dan permukiman warga dengan area yang sempit.

"Pompa apung ini sudah kami lakukan serah terima di Kantor Unit Alkal (Peralatan dan Perbekalan) di Pondok Gede, Jakarta Timur ke lima wilayah di Jakarta. Masing-masing wilayah dapat 13 unit pompa apung," kata Juaini saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Saluran samping gedung Plaza Sentral dikeruk antisipasi musim hujan

Untuk total anggaran pembelian pompa yang disiagakan di kantor kecamatan yang rawan tergenang saat hujan deras itu, Juaini menjelaskan  mencapai Rp6,5 miliar dengan satu unit pompanya berharga sekitar Rp100 juta yang diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2020.

Juaini melanjutkan pompa apung ini lebih fleksibel ketimbang pompa bergerak (mobile) yang selama ini dimiliki Dinas SDA dan Sudin SDA di wilayah karena ukuran dan berat yang lebih ringan.

Pompa apung ini, lanjut Juaini, bisa diangkat hanya oleh dua orang, sedangkan pompa bergerak harus diangkat setidaknya oleh delapan hingga 10 orang. Selain itu meski ukurannya lebih kecil, daya sedotnya cukup besar dengan diameter pipa satu meter.

Baca juga: Menabung air hujan dengan drainase vertikal

"Daya sedotnya sekitar 50 liter per detik dan bentuknya sangat sederhana serta praktis dipakai di daerah dan jalan yang terjadi genangan. Kemudian bisa dipakai di permukiman, yang kalau kami pakai pompa mobile itu tidak masuk karena lokasinya jalan sempit. Nanti pompa ini tinggal diceburin saja, karena namanya kan pompa apung. Selangnya bisa sampai 100 meter," ujar Juaini.

Penyerahan pompa ini, sekaligus untuk mendukung program yang tengah berjalan yaitu Gerebek Lumpur. Dalam program ini, Dinas dan Sudin SDA menggiatkan pengerukan lumpur yang ada di saluran mikro, penghubung, waduk, hingga sungai.

Baca juga: Jakarta Utara siapkan genset dan panel surya tangani banjir

Dengan program itu, diharapkan kapasitas daya tampung tempat-tempat air itu menjadi bertambah, sehingga genangan dan banjir dapat dihindari.

"Sekarang kami kan sedang melakukan pengendalian banjir, salah satu program unggulannya adalah Gerebek Lumpur. Di samping mengeruk lumpur, kami juga mengadakan 65 unit pompa untuk mengantisipasi bila terjadi genangan," ucapnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020