Karena masih dalam masa pandemi COVID-19, maka pertunjukan yang biasanya digelar dengan mengundang banyak penonton, maka dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini, pertunjukan disajikan secara daring
Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah rangkaian pertunjukan yang dikemas secara virtual akan memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-264 Kota Yogyakarta, salah satunya adalah "Jogja Cross Culture" yang hadir di platform Youtube pada 7-8 Oktober 2020.

“Karena masih dalam masa pandemi COVID-19, maka pertunjukan yang biasanya digelar dengan mengundang banyak penonton, maka dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini, pertunjukan disajikan secara daring,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti di Yogyakarta, Selasa.

Ia menjelaskan warga bisa menyaksikan seluruh rangkaian acara Jogja Cross Culture di saluran Youtube Pemkot Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta setiap pukul 19.30-20.30 WIB.

Ia berharap, meski pertunjukan Jogja Cross Culture tersebut disajikan secara daring, namun tidak mengurangi kemeriahaan acara perayaan hari ulang tahun Kota Yogyakarta.

Dengan mengusung tema “Tumapak in Jaman Anyar” (menapaki zaman baru), kata dia, Jogja Cross Culture akan menyajikan ragam pertunjukan musik, tari, "flow art", pergelaran busana, akrobat, dan animasi.

Berbagai artis yang akan memeriahkan pertunjukan daring di antaranya Didik Nini Thowok, Elisha Orcarus Allasso, Anter Asmorotedjo, Lemari Lila, Pulung Jati Rangga, dan Gatot Rangga.

Selain itu, juga akan digelar temu wicara pada Program "Gandes Luwes" yang menghadirkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, kerabat Keraton Yogyakarta KPH Notonegoro, artis Sekar Sari, dan Penggerak Seni Budaya Heri Pemad.

“Dalam acara tersebut, kami juga akan menghadirkan Jill Morgan dari Australia dan Thierry Timan dari Kaledonia Baru yang akan membahas tentang gerakan bersama mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang nyaman huni berpijak pada keistimewaan,” kata Yetti Martanti.

Rangkaian perayaan lain yang juga disiapkan secara virtual adalah Pentas Budaya yang renvananya digelar pada 11 Oktober dan "Wayang Jogja Night Carnival" pada 21 Oktober.

“Untuk Pentas Budaya akan diisi dengan teater bahasa Jawa yang menceritakan sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono.

Sedangkan untuk Wayang Jogja Night Carnival akan dipentaskan dalam bentuk pertunjukan tari yang menampilkan tokoh-tokoh wayang. “Penarinya pun terbatas, hanya ada 14 penari saja,” katanya.

Ia berharap, masyarakat tetap dapat merasakan kemeriahan ulang tahun Kota Yogyakarta yang diselenggarakan secara sederhana dan hanya bisa dinikmati secara virtual melalui saluran media sosial.

“Yang ingin kami sampaikan adalah, masyarakat tetap optimis di masa pandemi ini. Menapaki era baru dengan tetap bersikap optimistis,” demikian Tri Hastono.

Baca juga: Wayang Jogja Carnival diusulkan menjadi agenda nasional

Baca juga: Yogyakarta tampilkan tari edan-edan di Jakarnaval 2019

Baca juga: Pesta rakyat HUT Ke-260 Yogyakarta bertabur tokoh wayang

Baca juga: Pertama kali digelar, ini yang ditawarkan "Jogja Great Sale"


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020