Kuala Kapuas (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal Polres Kapuas, Kalimantan Tengah, mengamankan ratusan potong kayu olahan tanpa memiliki dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan (SKSHH) dari tangan pelaku berinisial GR alias BM (48) di Desa Saka Tamiang.

"Pelaku berinisial GR alias BM ini ditangkap saat mengangkut kayu olahan tanpa memiliki dokumen SKSHH di Desa Saka Tamiang, Kecamatan Kapuas Barat," kata Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti melalui Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang di Kuala Kapuas, Minggu.

Baca juga: TNI AL temukan 1.400 batang kayu diduga ilegal di Sungai Kapuas

Ditangkapnya pelaku GR ini, kata dia, berdasarkan informasi dari masyarakat yang kemudian dilakukan penyelidikan dan selanjutnya berhasil mengamankan pelaku beserta ratusan kayu olahan tersebut pada Jumat (25/9).

Menurut dia, pelaku diamankan karena tidak bisa menunjukkan dokumen SKSHH dari kayu meranti campuran yang dibawanya tersebut. Pelaku bersama dengan barang bukti berupa kayu olahan berbentuk balok dengan ukuran 3×5 sebanyak kurang lebih 183 potong dan papan tipis 1×15 sebanyak kurang lebih 192 potong tersebut dan langsung diamankan dan dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Polda Kalimantan Barat sita 1.000 batang kayu log ilegal

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut, polisi akan menjeratnya dalam Pasal 83 ayat 1 huruf b Jo Pasal 12 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan (P3H).

“Untuk pelaku dan sejumlah barang bukti kayu sudah kita bawa ke Satreskrim Polres Kapuas untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kristanto.

Pelaku GR alias BM merupakan warga Desa Saka Tamiang, Rukun Tetangga (RT) 05 Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas.

Baca juga: Polda Riau sita 50 ton kayu tanpa dokumen di Kepulauan Meranti

Kristanto mengingatkan dan mengimbau masyarakat di wilayah hukum Polres Kapuas untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum terutama perusakan hutan di daerah setempat.

Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020