Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia merosot pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, dengan kerugian meluas terseret penurunan tajam saham sektor sumber daya dan teknologi menyusul aksi jual besar-besaran semalam di Wall Street.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 87,80 poin atau 1,48 persen pada 5.836,10 poin, sedangkan indeks All Ordinaries berkurang 91 poin atau 1,49 persen pada 6.020,30 poin.

Saham-saham teknologi lokal mengikuti penurunan rekan-rekan mereka di AS, yang jatuh menyusul pernyataan hati-hati oleh Federal Reserve.

Sementara sektor pertambangan dalam negeri juga turun tajam menyusul penurunan lebih lanjut harga-harga komoditas, terutama bijih besi yang anjlok lebih dari dari persen.

Bank-bank juga memulai hari dengan lebih rendah, dengan kerugian dipimpin oleh Westpac yang mengungkapkan akan membayar denda 1,3 miliar dolar Australia (919 juta dolar AS), karena melanggar undang-undang pencucian uang dan peraturan lainnya.

Di sektor keuangan, bank-bank besar merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,09 persen, Westpac Bank turun 1,59 persen, ANZ turun 1,78 persen dan National Australia Bank turun 1,34 persen.

Saham-saham pertambangan melemah dengan BHP turun 1,29 persen, Rio Tinto turun 1,04 persen, Fortescue Metals turun satu persen dan penambang emas Newcrest turun 3,51 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas anjlok dengan Oil Search turun 2,82 persen, Santos turun 2,24 persen dan Woodside Petroleum turun 2,07 persen.

Supermarket terbesar Australia menyusut dengan Coles turun 0,34 persen, dan Woolworths turun 0,65 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 1,22 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan ketinggian 2,03 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 1,45 persen.

Baca juga: Saham Aussie ditutup melonjak didorong ekspektasi penurunan suku bunga
Baca juga: Saham Aussie "rebound" tajam dari kerugian sehari sebelumnya
Baca juga: Saham Aussie ditutup merosot, energi dan pertambangan pimpin kerugian

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020