Jakarta (ANTARA) - TikTok, aplikasi distribusi video singkat memperkenalkan Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik, yang dibentuk untuk memperkuat keamanan dan kenyamanan para penggunanya di kawasan ini.

"TikTok telah mengambil langkah positif ke depan dalam meningkatkan kebijakan dan prosesnya dengan membentuk Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik" ujar Arjun Narayan selaku TikTok Director of Trust and Safety, Asia Pacific melalui keterangannya, Selasa.

"Saya yakin para anggota Dewan akan memberikan saran dan nasihat yang konstruktif dan jujur, sebagaimana TikTok terus menguatkan kebijakan kontennya di Asia Pasifik," ujarnya melanjutkan.

Penasihat eksternal ini terdiri dari para ahli yang berkompeten di bidang hukum dan kebijakan, serta akademisi dari berbagai wilayah. Selain di sektor keamanan, mereka bertugas memberikan nasihat mengenai kebijakan moderasi konten.

Baca juga: ByteDance pegang saham mayoritas TikTok Global, siapkan IPO di AS

Baca juga: Jual-beli TikTok di AS ditaksir mencapai 60 miliar dolar


Dewan Penasihat menyatukan beragam pendapat dari ahli yang dapat membantu mengembangkan kebijakan praktis. Bukan hanya untuk menjawab tantangan saat ini, tapi juga merencanakan kebijakan untuk isu-isu yang akan dihadapi industri di masa mendatang.

Tim Dewan ini akan memberikan materi sesuai dengan keahliannya dan saran mengenai kebijakan serta praktik moderasi konten TikTok untuk membantu penyusunan panduan tingkat regional dan global.

Tidak hanya itu, tim ini juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul di satu wilayah yang dapat mempengaruhi platform dan pengguna TikTok, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.

Dari Indonesia, Anita Wahid menjadi perwakilan Tanah Air di tim ini. Ia mengatakan dirinya senang dapat bekerja sama dengan anggota dewan lainnya untuk membahas permasalah di industri saat ini, serta memitigasi potensi bahaya ke depannya.

Adapun anggota lain Pendiri Dewan Penasihat Keamanan TikTok Asia Pasifik, yaitu Jehan Ara (President of Pakistan Software Houses Association for IT & ITES dan Founder The Nest), Amitabh Kumar (Pendiri Social Media Matters), dan Nguyen Phuong Linh (Executive Director, Management and Sustainable Development Institute).

Lebih lanjut, ada pula Dr. Yuhyun Park (Pendiri DQ Institute), Prof. Akira Sakamoto (Profesor Department of Psychology, Ochanomizu University), dan Prof. Seungwoo Son (Profesor Industrial Security, Chung-Ang University).

Dewan ini akan melakukan pertemuan di setiap kuartalnya untuk mendiskusikan isu-isu utama, termasuk keamanan daring, keamanan anak, literasi digital, kesehatan mental dan hak asasi manusia, selain itu juga melaporkan pengamatan dan memberikan rekomendasi mengenai isu-isu yang dibahas.

Baca juga: Trump ijinkan TikTok terus beroperasi di AS

Baca juga: TikTok tak tahu soal komitmen dana pendidikan di AS

Baca juga: China akan balas AS atas larangan TikTok dan WeChat

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020