London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (17/9/2020), mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan acuan Indeks  FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 0,47 persen atau 28,56 poin, menjadi menetap di 6.049,92 poin.

Indeks FTSE 100 turun 0,44 persen atau 27,06 poin menjadi 6.078,48 poin pada Rabu (16/9/2020), setelah melonjak 1,32 persen atau 79,29 poin menjadi 6.105,54 poin pada Selasa (15/9/2020), rebound dari penurunan 0,10 persen atau 5,84 poin menjadi 6.026,25 poin pada Senin (14/9/2020).

Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 0,44 persen

Polymetal International, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya merugi 3,54 persen.

Diikuti oleh perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat multinasional Inggris WPP yang jatuh 3,06 persen, serta perusahaan perbankan dan jasa keuangan Inggris Natwest Group turun 2,96 persen.

Baca juga: Saham Jerman berbalik merosot, Indeks DAX 30 tergerus 0,36 persen

Sementara itu, Next, perusahaan pengecer pakaian, alas kaki, dan produk rumah tangga multinasional Inggris, melonjak 4,15 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris J Sainsbury yang menguat 3,32 persen, serta perusahaan induk yang bergerak di bidang ritel daring dan distribusi bahan makanan dan barang konsumen melalui anak perusahaannya, Ocado Group naik 2,69 persen.

Baca juga: Saham Prancis hentikan kenaikan, Indeks CAC 40 jatuh 0,69 persen

Baca juga: Saham Malaysia setop kenaikan beruntun, Indeks KLCI jatuh 1,19 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020