Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial memantau langsung penyaluran bantuan sosial beras (BSB) bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan rilis yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto melakukan pengecekan gudang Bulog Ciwangi di Kabupaten Purwakarta.

Baca juga: Menko PMK: Beras PKH untuk bantu warga saat pandemi COVID-19

"Kita ingin memastikan stok beras yang ada di sini dan juga kemasan untuk 15 kg yang akan diberikan kepada KPM," kata Edi Suharto.

Gudang Bulog Ciwangi mampu menampung 3.500 ton beras dan menyediakan stok beras bagi 30.414 KPM PKH di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Hingga saat ini, gudang Bulog Ciwangi sudah menyalurkan BSB sebanyak 47 ton bagi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bungursari sebanyak 633 KPM dan Kecamatan Babakan Cikao sebanyak 949 KPM.

Di Kecamatan Bungursari terdapat 10 titik bagi yang digunakan sebagai tempat penyaluran ke KPM.

Usai meninjau gudang Bulog Ciwangi, Edi Suharto beserta rombongan menuju salah satu titik bagi di Kecamatan Bungursari.

Pada tahap I, sebanyak 46 KPM PKH menerima BSB di titik tersebut. Masing-masing KPM menerima 30 kg BSB untuk periode Agustus dan September.

Baca juga: Mensos minta kajian beras bansos dorong penurunan kekerdilan

Baca juga: Mensos pastikan stok untuk bansos beras aman

Baca juga: Anggota DPR ingatkan bansos beras agar tidak jadi "beras mumet"


Kecamatan Bungursari merupakan kecamatan pertama yang mendapatkan BSB di wilayah Kabupaten Purwakarta. Sedangkan, penyaluran bagi kecamatan lainnya juga akan dilakukan dalam pekan ini.

BSB akan disalurkan kembali pada Oktober mendatang bagi 10 juta KPM PKH yang terdampak COVID-19, sebagai salah satu bentuk ketahanan ekonomi dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020