Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly berharap sarana asimilasi dan edukasi (SAE) serta trek sepeda Lapas Kelas I Malang dapat menjadi perwujudan dalam upaya mengangkat derajat warga binaan pemasyarakatan (WBP).

"Ada harapan mendalam dari hati nurani saya, yaitu ingin mengangkat derajat warga binaan pemasyarakatan agar dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai bagian dari warga negara Indonesia yang beradab dan berkelakuan baik," ujar Yasonna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

"Di sinilah harapan saya tadi bisa diwujudkan. Di sinilah warga binaan diberikan pelajaran dan pembelajaran bagaimana mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan siap berkompetisi," sambung dia.

Yasonna menyampaikan hal tersebut saat meresmikan SAE L'SIMA dan L'SIMA Bike Park di Malang, Rabu (16/9).

SAE L'SIMA dan L'SIMA Bike Park sendiri merupakan sarana asimilasi dan edukasi serta sarana olahraga sepeda downhill atau L'Sima Bike Park milik Lapas Kelas I Malang. Fasilitas ini berdiri di lahan seluas 22 hektare di Kecamatan Ngajum, tepatnya di lereng Gunung Kawi.

Baca juga: Yasonna: Jakob Oetama beri teladan lewat komitmen pada kemanusiaan
Baca juga: Menkumham sambut baik pencabutan gugatan asimilasi COVID-19
Baca juga: Yasonna: UU MK jadi dasar yuridis tetapkan syarat Hakim Konstitusi


Adapun L'SIMA merupakan akronim dari Lapas Siji Malang (Lapas Kelas I Malang). Fasilitas ini dibangun dari praktik pelatihan konstruksi, pelatihan pengolahan bambu dan kayu, peternakan, perikanan, pertanian, dan pertamanan yang didapat warga binaan.

Hampir seluruh proses pengerjaan fasilitas yang dimulai sejak bulan Februari ini dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan, termasuk pintu masuk, tugu, gazebo, hingga kamar hunian.

Para warga binaan juga berperan dalam mengolah lahan agar produktif dengan menanam jagung, sayur-sayuran, umbi-umbian, serta komoditi pangan lain yang memiliki nilai ekonomis.

Menkumham pun menyampaikan apresiasi atas berdirinya SAE L'SIMA dan L'SIMA Bike Park ini. Menurut Yasonna, pembinaan keterampilan yang dilengkapi dengan edukasi kepribadian oleh jajaran petugas lapas akan membantu narapidana menyesuaikan diri dengan norma umum saat kembali ke tengah masyarakat.

"Saya mengapresiasi upaya dan perjuangan seluruh jajaran Lapas Kelas I Malang yang telah berhasil menaklukkan lahan yang semula tidak produktif menjadi lahan produktif dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga binaan pemasyarakatan," kata dia.

Yasonna meyakini pembekalan edukasi tidak hanya pada unsur keterampilan saja, tetapi juga meliputi edukasi kepribadian yang akan memupuk kerohanian masing-masing warga binaan sehingga mereka tidak akan kembali lagi melakukan kejahatan.

"Kegagalan mereka di masa lampau ibarat lukisan indah tentang manis dan pahitnya kehidupan. Kini saatnya mereka mencoba membuktikan perubahan dan bangkit untuk meraih kesuksesan," ucap menteri 67 tahun itu.

Selain bentuk inovasi pelayanan publik dalam pemberdayaan warga binaan, Yasonna mengatakan keberadaan fasilitas SAE L'SIMA dan L'SIMA Bike Park juga bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Edukasi juga dapat dirasakan oleh masyarakat, dalam bentuk wisata alam, pemanfaatan sarana olahraga, ataupun tempat praktik pertanian bagi anak-anak atau pelajar,” ujar dia.

Masyarakat, kata dia, juga dapat berkolaborasi untuk turut serta melaksanakan pelatihan serta melihat proses asimilasi warga binaan pemasyarakatan secara langsung di tempat tersebut.

“Semoga SAE L'SIMA dapat menjadi salah satu inovasi pelayanan publik dalam pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dan masyarakat," ujar Yasonna.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur Krismono menyebut SAE L'SIMA dan L'SIMA Bike Park sebagai terobosan pengintegrasian antara program asimilasi dan wisata olahraga.

"Program ini bertujuan menyiapkan agar warga binaan pemasyarakatan memiliki keterampilan dan siap diterima oleh masyarakat, tidak lagi mengulangi tindak pidana saat bebas karena telah mempunyai keterampilan dan dapat hidup mandiri," ucap dia.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020