Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora kemarin menarik pembaca ANTARA News mulai dari imbauan jangan percaya alasan gila pelaku penusukan Syekh Ali Jaber hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta tambahan vaksin COVID-19 dari Uni Emirat Arab.

Berikut ini berita humaniora kemarin tersebut.

1. Penusukan Ali Jaber, MUI: polisi jangan mudah percaya alasan gila

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan polisi jangan mudah percaya dengan alasan gila dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber kemudian aparat tidak melanjutkan pengusutan kasus kekerasan terhadap ulama tersebut.

Selengkapnya klik di sini.

2. Risma resmikan Labkesda untuk tes usap COVID-19 gratis warga Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Jalan Gayungsari Nomor 124, Kota Surabaya, Jatim, Selasa, sebagai tempat tes usap COVID-19 secara gratis bagi warga Surabaya.

Selengkapnya klik di sini.

3. BPBD Lebak ingatkan pelayaran mewaspadai gelombang tinggi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengingatkan aktivitas pelayaran dan nelayan tradisional agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan Banten selatan.

Selengkapnya klik di sini.

4. Jumlah zona merah COVID-19 di RI turun jadi 41 kabupaten-kota

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengungkapkan jumlah zona merah atau wilayah risiko tinggi penularan COVID-19 di Indonesia hingga awal pekan ini atau per 13 September 2020 turun menjadi 41 kabupaten-kota dari sebelumnya 70 kabupaten-kota.

Selengkapnya klik di sini.

5. Luhut mau minta tambahan 20 juta dosis vaksin dari UEA

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya akan berbicara dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk meminta tambahan 20 juta dosis vaksin COVID-19 tahun ini.

Selengkapnya klik di sini.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020