Jakarta (ANTARA) - Perusahaan perangkat game, Razer, tidak sengaja mengungkap lebih dari 100.000 informasi pribadi pengguna.

Dikutip dari The Verge, Selasa, peneliti keamanan Volodymyr Diachenko menemukan bahwa data pelanggan di situs web Razer tersedia untuk umum pada tanggal 18 Agustus karena kesalahan konfigurasi server.

Sampel yang telah disunting menunjukkan catatan pesanan yang dilakukan di toko digital Razer, memperlihatkan informasi pribadi termasuk alamat email dan surat, jenis produk yang dipesan dan nomor telepon.

Baca juga: Razer konfirmasi pengembangan Razer Phone 2

Baca juga: Razer Phone meluncur, ponsel game dengan RAM 8GB


Informasi kartu kredit tidak disertakan, namun email pelanggan dan alamat surat disusupi.

Setelah menemukan kesalahan konfigurasi daring, Diachenko mengatakan dia menghubungi Razer beberapa kali selama rentang tiga pekan sebelum menerima balasan.

Dalam pernyataan yang dikirim ke Diachenko, produsen perangkat keras game tersebut mengakui kesalahan konfigurasi server dan bahwa kebocoran data berpotensi mengungkap informasi pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon dan alamat pengiriman untuk pelanggan.

Razer mengatakan bahwa "tidak ada data sensitif lainnya" seperti metode pembayaran yang bocor dan telah memperbaiki kesalahan konfigurasi tersebut pada 9 September.

Meskipun tidak ada informasi pembayaran sensitif yang terungkap, informasi pribadi, termasuk alamat email, dapat digunakan untuk phishing guna mendapatkan informasi lebih lanjut seperti sandi untuk akun daring atau detail pembayaran.

Baca juga: Facebook, Razer dan LG batasi perjalanan ke China karena virus corona

Baca juga: Razer gandeng Visa tingkatkan layanan pembayaran di Asia Tenggara

Baca juga: Ponsel gaming Razer Phone 2 meluncur bulan depan

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020