Pontianak (ANTARA) - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Wedy Mahadi mengatakan, hingga saat ini debit air banjir di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, terus meninggi, akibat meluapnya air Sungai Kapuas.

"Banjir tahun ini cukup besar, karena hingga saat ini debit air terus naik atau meninggi," kata Wedy Mahadi saat dihubungi di Putussibau, Senin.

Dia menjelaskan, hingga saat ini tercatat ada delapan titik yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan, akibat banjir tersebut, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Baca juga: Satu Jembatan gantung di Melawi roboh diterjang banjir
Baca juga: Kapuas Hulu dikepung banjir, masyarakat diminta waspada


Dalam kesempatan itu, Kapolres Kapuas Hulu mengimbau, kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan, kesehatan dan termasuk Kamtibmas, termasuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

"Saat ini 2/3 personel kami sudah disiapkan untuk melakukan evakuasi kalau memang dibutuhkan kapanpun dalam membantu masyarakat korban banjir," ujarnya.

Meskipun, hingga saat ini belum ada masyarakat yang meminta bantuan untuk dievakuasi, meskipun air sudah memasuki rumah mereka dengan ketinggian 50 centimeter bahkan satu meter, katanya.

Data sementara, dari 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, sebanyak delapan kecamatan yang mengalami musibah bencana banjir dengan ketinggian bervariasi, khususnya pesisir Sungai Kapuas.

"Jalur jalan yang menghubungkan Kapuas Hulu tujuan Kabupaten Sintang dan sebaliknya masih terputus akibat meluapnya Sungai Kapuas. Mudah-mudahan air cepat surut sehingga jalur jalan tersebut cepat bisa dilewati kendaraan, baik roda dua dan empat," ujarnya.

Baca juga: Banjir rendam ribuan rumah warga di Melawi Kalbar
Baca juga: Banjir di Kotawaringin Timur meluas merendam tiga kecamatan

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020