bisa diberikan dengan metode spray
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan uji praklinis vaksin COVID-19 yang dikembangkan lembaga itu akan bisa dimulai pada pertengahan 2021.

"Mungkin baru bisa mulai praklinis pertengahan tahun 2021," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wien Kusharyoto yang menjadi salah satu peneliti dalam pengembangan vaksin itu kepada ANTARA, Jakarta, Jumat.

LIPI merupakan satu dari lima lembaga yang sedang mengembangkan vaksin Merah Putih untuk COVID-19.

Empat lembaga lain adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.

Baca juga: Eijkman: Uji preklinis calon vaksin Merah Putih sampai Desember 2020
Baca juga: Erick Thohir berharap vaksin Merah Putih bisa diproduksi tahun 2022


Wien menuturkan uji praklinis calon vaksin yang dikembangkan LIPI itu dilakukan terhadap hewan mencit untuk evaluasi pembentukan antibodi maupun respon sel T.

Uji praklinis itu bisa dilakukan di laboratorium uji hewan biosafety level 3 (BSL-3) LIPI di Cibinong, Jawa Barat.

LIPI mengembangkan vaksin dengan platform rekombinan subunit dan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia.

"Rencananya, vaksin itu dikembangkan untuk bisa diberikan dengan metode spray kepada penerima vaksin," katanya.

Ia menjelaskan, pemberian vaksin dengan disemprotkan (spray) dinilai lebih baik dan awal karena langsung menyasar jaringan mukosa yakni hidung atau mulut karena virus SARS-CoV-2 pertama kali masuk melalui hidung atau mulut untuk menginfeksi tubuh.

Baca juga: Vaksin Merah Putih diperkirakan produksi massal triwulan IV 2021
Baca juga: Tim Vaksin Merah Putih ajak perusahaan swasta terlibat produksi vaksin

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020