Semoga pelabuhan ini membawa dapat memperkaya Labuan Bajo, sehingga Kabupaten Manggarai Barat tidak lagi menjadi daerah yang miskin
Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan terminal logistik penunjang destinasi pariwisata Labuan Bajo, ditargetkan selesai pada Desember mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap Terminal Multipurpose Wae Kelambu bisa membantu mengurangi kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat Labuan Bajo atau bahkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Yang kita lihat ini luar biasa, saya dan Menteri PUPR datang untuk melihat perencanaan yang dulu diawali saat pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-World Bank. Sekarang oleh setelah 2,5 tahun (pelabuhan ini) sudah rampung. Semoga pelabuhan ini membawa dapat memperkaya Labuan Bajo, sehingga Kabupaten Manggarai Barat tidak lagi menjadi daerah yang miskin," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Terminal Wae Kelambu akan khusus diperuntukkan bagi lalu lintas logistik, bongkar muat kontainer, kargo serta curah cair sehingga Pelabuhan Labuan Bajo hanya akan melayani aktivitas pariwisata, yang sebelumnya menjadi satu dengan layanan bongkar muat peti kemas.

Luhut menyampaikan harapan itu saat berkunjung dan melihat proses pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, NTT, bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kamis (10/9).

Luhut mengatakan Pelabuhan Labuan Bajo nantinya juga akan direvitalisasi, dan hanya akan menjadi tempat bersandar kapal-kapal wisata, kapal penumpang dan rencananya akan dibangun juga terminal yacht.

Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu sepenuhnya menggunakan dana APBN dengan total nilai kontrak pekerjaan hampir mencapai Rp173 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya juga sedang membangun jalan penunjang kegiatan distribusi logistik dari Pelabuhan Wae Kelambu menuju pusat kota Labuan Bajo dan beberapa proyek infrastruktur lain.

"Jalan dan jembatan air 2021 ini juga sudah kita programkan akan memutar, sekitar 30 km dari sini ke Tana Mori. Jalannya akan kita lebarkan sesuai dengan standar nasional. Jadi setahun selesai, dari (dibangun tahun) 2021, 2022 akan selesai," katanya.

Baca juga: Pemerintah gelontorkan Rp1 triliun bangun infrastruktur di Labuan Bajo
Baca juga: Labuan Bajo NTT berbenah jelang ASEAN Summit dan KTT G20

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020