Jakarta (ANTARA) - Polisi Hong Kong menahan 15 orang terkait manipulasi harga saham Next Digital, yang naik lebih dari 1.100 persen setelah penangkapan Jimmy Lai sang pendiri perusahaan tersebut.

Polisi Hong Kong, Jumat, menyebutkan mereka yang ditangkap terdiri dari 14 pria dan seorang wanita dengan usia antara 22 hingga 53 tahun atas tuduhan konspirasi penipuan.

Seorang yang ditangkap memperoleh 25 juta dolar HK dari manipulasi saham tersebut, seperti dilaporkan South China Morning Post.

Saham perusahaan tersebut terpengaruh berita penangkapan para pelaku pada Kamis (10/9). Harga saham sempat naik lebih dari dua kali lipat hingga 0,5 dolar HK per lembar sebelum ditutup pada level 0,41 dolar HK.

Next Digital merupakan perusahaan media Hong Kong yang didirikan oleh Lai, yang juga menerbitkan tabloid Apple Daily.

Lai ditangkap pada 10 Agustus atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Keamanan Nasional Untuk Hong Kong dan terlibat kolusi dengan kekuatan asing.

Namun, Lai akhirnya dibebaskan dengan jaminan setelah menjalani 36 jam masa penahanan.

Harga saham perusahaan media itu mengalami fluktuasi yang signifikan setelah penangkapan Lai.

Sehari setelah penangkapan, harga saham Next Digital naik lebih dari 330 persen dengan transaksi yang meningkat hingga lebih dari 410 juta lembar pada sore harinya.

Pada saat itu pula, harga saham meroket hingga lebih 1.100 persen dibandingkan sehari sebelum penangkapan.

Beberapa hari berikutnya, saham Next Digital anjlok lebih dari 40 persen sehingga Securities and Futures Commission regulator pasar modal Hong Kong mengeluarkan peringatan kewaspadaan kepada para investor, demikian dilaporkan Global Times.  

Baca juga: Dituduh mendukung huru-hara, raja media Hong Kong ditangkap

Baca juga: Lam: 12 warga Hong Kong ditangkap di Guangdong akan diadili di China

Baca juga: Menlu AS kecam penangkapan taipan media Hong Kong, Jimmy Lai


 

Erick Thohir minta BUMN 'buyback' saham, jika asing tidak percaya pasar RI

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020