uang yang diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) dibelanjakan di Kulon Progo
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan bantuan sosial untuk jaring pengamanan sosial guna mencukupi mencukupi kebutuhan pokok warga, bukan untuk membeli kuota internet atau ditabung.

Wakil Bupati Kulon Progo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Kamis, mengatakan sebanyak 104.573 keluarga penerima manfaat (KPM) mendapat bantuan sosial melalui program jaring pengaman sosial (JPS) penanganan COVID-19, dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan Dana Desa.

Baca juga: Tiga kecamatan di Kulon Progo meliki angka COVID-19 tertinggi

"Sejauh ini, uang yang diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) dibelanjakan di Kulon Progo. KPM membelanjakan bantuan sosialnya ke e-Warong atau warung yang ditunjuk dan uang berputar di Kulon Progo. Sehingga bantuan ini memiliki efek ganda terhadap penerima, petani, peternak hingga pembudi daya ikan," kata Fajar.

Ia mengatakan sejauh ini, bantuan pangan non tunai (BPNT) diberikan untuk membeli hasil pertanian Kulon Progo melalui kelompok wanita tani (KWT) dan gabungan kelompok tani (gapoktan), kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) hingga peternak.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah tiga menjadi 90 kasus

Bantuan sosial yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) diharapkan menggerakkan ekonomi di Kulon Progo, dan perekonomian di Kulon Progo terus bergerak naik.

KWT menyediakan sayuran hingga buah-buahan ke e-Warong, gapoktan menyuplai beras, pokdakan menyediakan lele, peternak menyediakan telur, hingga perajin tahu dan tempe memasok tahu dan tempe. Sehingga sektor perikanan, peternakan dan pertanian tumbuh dengan baik.

"Program bela beli Kulon Progo memang sangat terasa dalam menghadapi masa resesi ini. KPM mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, di sisi lain bantuan yang diterima KPM dapat menggerakan ekonomi Kulon Progo," katanya.

Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 di Kulon Progo meninggal dunia

Kabag Perekonomin Setda Kulon Progo Adnan Widodo pada triwulan ketiga dan keempat ke depan, pertumbuhan ekonomi Kulon Progo bisa diproyeksikan positif dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Program bantuan sosial tunai (BST), bantuan pangan non tunai (BPNT), hingga bantuan sosial lainnya dapat mempertahankan daya beli masyarakat pada masa pandemi COVID-19.

"Kami optimistis berbagai program bantuan sosial dari pemerintah pusat hingga kabupaten dapat menstabilkan daya beli masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat positif, begitu juga laju inflasi dapat dikendalikan," katanya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kulon Progo bertambah menjadi 80 kasus
 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020